Makassar (Antaranews Sulsel) - Pekan Ekonomi Syariah (PES) 2018 yang digelar Bank Indonesia Wilayah Sulsel bersama mitra dinilai akan mendorong potensi wisata syariah dan bersertifikasi halal di daerah ini.
"Ini sejalan dengan PES Makassar 2018 yang bertujuan mendukung optimalisasi potensi wisata berbasis syariah," kata Direktur Kantor Perwakilan Bank Sulsel Dwiyatpoetra Soeyasa Besar pada pembukaan workshop Sertifikasi Halal BI di Makassar, Sabtu.
Dwiyatpoetra yang mewakili Kepala Kpw BI Sulsel mengatakan, dalam mendukung optimalisasi potensi wisata berbasis syariah itu, perlu peningkatan empat aspek utama (4A)yaitu amenity, attraction, accessibility, and ancillary atau organisasi/ lembaga pendukung yang mengurus destinasi.
Khusus poin amenity, lanjut dia, salah satu penyediaan aspek amenity adalah mendorong tersedia dan tersertifikasinya halal food, sehingga diharapkan mampu mendorong peningkatan "halal tourism".
Mencermati hal tersebut, maka pihak BI Sulsel menggelar workshop sertifikasi halal ini kepada pelaku UMKM, melalui kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan LPPOM Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Pada kesempatan itu, hadir Direktur Halal Centre Universitas Muslim Indonesia
Muhammad Nusran, Ketua Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Perwakilan Sulsel Kamaruddin Kammisi dan Sekretaris MUI Sulsel Prof M Ghalib.
Menurut sekretaris MUI Sulsel ini, selain didukung dengan sumber daya manusia (SDM) yang handal, juga pengembangan ekonomi harus dengan meletakkan ekonomi dengan baik dan harus ada organisasi yang mendukung yakni Dewan Syariah Nasional (DSN) berkoordinasi dengan instansi terkait.
Kita punya lembaga pengkajian pangan obat dan makanan yang dibawah MUI dan juga
"Ke depan kita berharap Sulsel dapat menjadi destinasi wisata religi dan wisata halal, meski ini tidak mudah karena banyak hal yang harus diperhatikan," katanya.
Pada workshop sertifikasi halal yang digelar di Kpw BI Sulsel, pihak LPOM MUI memberikan penjelasan dan melakukan pendampingan dalam rangka memperoleh sertifikasi halal.
"Ini sejalan dengan PES Makassar 2018 yang bertujuan mendukung optimalisasi potensi wisata berbasis syariah," kata Direktur Kantor Perwakilan Bank Sulsel Dwiyatpoetra Soeyasa Besar pada pembukaan workshop Sertifikasi Halal BI di Makassar, Sabtu.
Dwiyatpoetra yang mewakili Kepala Kpw BI Sulsel mengatakan, dalam mendukung optimalisasi potensi wisata berbasis syariah itu, perlu peningkatan empat aspek utama (4A)yaitu amenity, attraction, accessibility, and ancillary atau organisasi/ lembaga pendukung yang mengurus destinasi.
Khusus poin amenity, lanjut dia, salah satu penyediaan aspek amenity adalah mendorong tersedia dan tersertifikasinya halal food, sehingga diharapkan mampu mendorong peningkatan "halal tourism".
Mencermati hal tersebut, maka pihak BI Sulsel menggelar workshop sertifikasi halal ini kepada pelaku UMKM, melalui kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan LPPOM Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Pada kesempatan itu, hadir Direktur Halal Centre Universitas Muslim Indonesia
Muhammad Nusran, Ketua Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Perwakilan Sulsel Kamaruddin Kammisi dan Sekretaris MUI Sulsel Prof M Ghalib.
Menurut sekretaris MUI Sulsel ini, selain didukung dengan sumber daya manusia (SDM) yang handal, juga pengembangan ekonomi harus dengan meletakkan ekonomi dengan baik dan harus ada organisasi yang mendukung yakni Dewan Syariah Nasional (DSN) berkoordinasi dengan instansi terkait.
Kita punya lembaga pengkajian pangan obat dan makanan yang dibawah MUI dan juga
"Ke depan kita berharap Sulsel dapat menjadi destinasi wisata religi dan wisata halal, meski ini tidak mudah karena banyak hal yang harus diperhatikan," katanya.
Pada workshop sertifikasi halal yang digelar di Kpw BI Sulsel, pihak LPOM MUI memberikan penjelasan dan melakukan pendampingan dalam rangka memperoleh sertifikasi halal.