Makassar (Antaranews Sulsel) - Akademisi dari Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali Ignatius Sonny Wyarso PhD mendorong Makassar sebagai ikon kota bahari yang mengandalkan berbagai menu hasil laut untuk menarik wisatawan ke daerah itu.

Ignatius Sonny Wyarso di Makassar, Selasa, mengatakan itu saat membawakan materi " Sejarah, Politik dan Sosio Kultural Pariwisata dan Kemaritiman" pada seminar nasional wisata bahari hari ini.

"Jadi cari arsip-arsip yang ada di Jakarta ataupun yang tersimpan di Belanda, untuk merumuskan kebudayaan kemaritiman seperti apa yang ingin kita kembangkan. Itu bisa dimulai dari kuliner yang tidak hanya mengenal coto namun sajian ikan khas kota bahari," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga menjelaskan sejarah mengapa Makassar yang merupakan daerah pesisir pantai justru untuk kulinernya tidak begitu di kenal karena masakan khas ikan.   

Sebaliknya Kota Daeng justru lebih populer dengan kuliner seperti coto, konro ataupun SOP saudara yang berbahan dasar daging.

"Jadi jika kemudian berbicara soal Makassar, tidak lagi hanya mengingat Coto namun menu-menu olahan ikan yang bervariasi," jelasnya.

Lebih jauh, kondisi jaman dahulu yang memaksa masyakarat untuk melupakan berbagai kebudayaan maritim. Tidak ada lagi romantisme pelaut yang ingin pergi melaut menuliskan puisi untuk istrinya.

Tidak ada lagi nyanyian-nyanyian pelaut ataupun permainan laut untuk anak-anak hilang."Akibatnya kita menjadi masyarakat darat dan ketika parawisata Indonesia terbentuk, maka laut menjadi tempat sampah," ujarnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024