Makassar  (Antaranews Sulsel) - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar (UNM), Andika Isma ikut berbagi ilmu yang dimilikinya kepada anak-anak tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia pada Agustus hingga September 2018.

"Kegiatan yang dilakukan Mahasiswa 2015 itu merupakan bagian dari program Volunterism Teaching Indonesian Children (VTIC) Cycle 6 oleh VTIC Foundation bekerja sama pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Malaysia dan Konsulat Jendral Republik Indonesia di Kuching Malaysia," kata Kepala Humas UNM Burhanuddin di Makassar, Rabu.

Andika Isma sebelumnya terpilih menjadi salah satu kandidat dari 46 mahasiswa yang direkomendasi dari seluruh Indonesia. Seleksi yang diikuti ribuan peserta itu terbilang cukup ketat, mulai dari tahapan seleksi berkas, video microteaching dan wawancara.

Mahasiswa berusia 21 tahun itu menjalani program tersebut pada Agustus 2018 bersama relawan lainnya untuk mengajar anak sekolah-sekolah non-formal yang ada di Sarawak, Malaysia.

Selama sebulan lebih, Andika Isma bersama relawan lainnya tinggal bersama TKI dan mengajar anak-anak mereka di sana demi misi pemerataan pendidikan terhadap seluruh warga Negara Indonesia. Berbagai usaha dan upaya dilakukan demi perkembangan pendidikan untuk anak buruh migran tersebut.

Andika sendiri melihat jika realita pendidikan untuk anak Indonesia belum merata, apalagi bagi mereka yang menetap di luar Indonesia. Tercatat, sekitar 20.000 anak buruh migran yang ada di Malaysia dan hanya sebagian anak Indonesia yang mendapatkan pendidikan.?

Meski sudah berlalu, sampai saat ini, Andika Isma masih kerap berdiskusi via sosial media untuk pengembangan pendidikan bagi cikgu (sebutan guru di Malaysia) dan siswa-siswanya yang ada di Sarawak. Bahkan, setiap keluhan dan pencapaian yang telah dirah siswanya kerap kali menjadi bahan diskusi bagi mereka.

Andika Isma, yang juga merupakan pendiri dari Forum Generasi Berencana Kabupaten Pinrang ini bercerita tentang pengalamannya selama di Sarawak.

"Satu bulan berada di negeri orang dan ikut merasakan seperti apa yang dialami para TKI. Itu adalah pengalaman yang luar biasa," katanya.

Ia akhirnya tahu anak-anak TKI di Malaysia sangat membutuhkan bantuan dan mereka berhak untuk mengenyam pendidikan seperti anak-anak lainnya. Bahkan ada sekitar 80 persen TKI di sana itu berasal dari Sulawesi Selatan," lanjut Andika.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024