Makassar (Antaranews Sulsel) - Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Sittiara Kinang akhirnya tiba di Makassar dengan selamat setelah berhasil dievakuasi usai terjebak dalam hotel saat gempa terjadi, Jumat (28/9).
"Saya masih trauma ketika mengingat kejadian itu karena hotel tempat menginap maupun tangganya juga rubuh. Tidak ada lagi tangga untuk turun dan saya keluar lewat jendela hingga akhirnya terjatuh dengan kepala bocor," kata Sittiara dihadapan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, di Makassar, Senin.
Saat dijenguk Wali Kota Makassar Moh Ramdan Pomanto, dia menceritakan kisahnya saat menjadi utusan Pemkot Makassar menghadiri undangan Wali Kota Palopo, Hidayat dalam kegiatan Festival Teluk Tomini.
Ira -- sapaan akrab Sittiara mengaku, dirinya saat kejadian baru berencana akan melaksanakan ibadah shalat Magrib di hotel Mercure, tempat dirinya menginap.
Sesaat setelah berwudhu, dia hendak mengenakan mukenanya dan gedung langsung bergoyang. Ia pun memilih tiarap di lantai karena guncangan yang dirasakannya sangat kuat.
"Setelah guncangan keras selama satu menit itu, saya kemudian membuka pintu dan berusaha keluar. Tetapi saat saya buka pintu kamar, ternyata tangga depan sudah tidak ada dan dinding-dinding juga sudah rubuh. Saya memutuskan keluar lewat jendela dengan berpegangan pada pipa," ujarnya.
Ira melanjutkan sebelum sampai di bawah, dirinya terjatuh karena pegangannya di sebatang pipa tersebut terlepas. Dalam keadaan panik dirinya merasakan sakit pada kepalanya dengan darah segar mengucur deras.
"Saya pegang kepala ternyata telunjuk saya masuk karena berlubang. Untungnya tamu hotel lainnya yang terjebak di lantai dua itu membantu saya dan langsung menutup luka saya dengan bajunya," katanya.
Menurut dia, belum usai kepalanya di balut, air deras sudah menerjang hotel hingga ke lantai dua. Beruntung, karena dinding tembok hotel masih kuat menahan air tersebut sedangkan kaca-kaca lainnya sudah pecah karena terjangan itu.
"Beruntung dinding hotel masih kuat menahan air sehingga tidak mengakibatkan kondisi semakin parah. Saya bersyukur dan merasa lega setelah mendapat telpon dari Wali Kota Makassar hingga akhirnya hari ini bisa kembali pulang ke Makassar," ujarnya.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto yang mendengar kisah bawahannya itu pun mengaku kaget karena bencana gempa dan tsunami hampir merenggut nyawanya.
"Tidak ada kata-kata lain selain mengucap syukur kepada Allah SWT karena masih melindungi ibu Sittiara. Kisah ibu Sittiara menghadapi gempa dan tsunami sangat mengerikan, bagaimana perjuangannya keluar lewat jendela dengan berpegangan pada pipa. Subhanallah," ujar Ramdhan.
"Saya masih trauma ketika mengingat kejadian itu karena hotel tempat menginap maupun tangganya juga rubuh. Tidak ada lagi tangga untuk turun dan saya keluar lewat jendela hingga akhirnya terjatuh dengan kepala bocor," kata Sittiara dihadapan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, di Makassar, Senin.
Saat dijenguk Wali Kota Makassar Moh Ramdan Pomanto, dia menceritakan kisahnya saat menjadi utusan Pemkot Makassar menghadiri undangan Wali Kota Palopo, Hidayat dalam kegiatan Festival Teluk Tomini.
Ira -- sapaan akrab Sittiara mengaku, dirinya saat kejadian baru berencana akan melaksanakan ibadah shalat Magrib di hotel Mercure, tempat dirinya menginap.
Sesaat setelah berwudhu, dia hendak mengenakan mukenanya dan gedung langsung bergoyang. Ia pun memilih tiarap di lantai karena guncangan yang dirasakannya sangat kuat.
"Setelah guncangan keras selama satu menit itu, saya kemudian membuka pintu dan berusaha keluar. Tetapi saat saya buka pintu kamar, ternyata tangga depan sudah tidak ada dan dinding-dinding juga sudah rubuh. Saya memutuskan keluar lewat jendela dengan berpegangan pada pipa," ujarnya.
Ira melanjutkan sebelum sampai di bawah, dirinya terjatuh karena pegangannya di sebatang pipa tersebut terlepas. Dalam keadaan panik dirinya merasakan sakit pada kepalanya dengan darah segar mengucur deras.
"Saya pegang kepala ternyata telunjuk saya masuk karena berlubang. Untungnya tamu hotel lainnya yang terjebak di lantai dua itu membantu saya dan langsung menutup luka saya dengan bajunya," katanya.
Menurut dia, belum usai kepalanya di balut, air deras sudah menerjang hotel hingga ke lantai dua. Beruntung, karena dinding tembok hotel masih kuat menahan air tersebut sedangkan kaca-kaca lainnya sudah pecah karena terjangan itu.
"Beruntung dinding hotel masih kuat menahan air sehingga tidak mengakibatkan kondisi semakin parah. Saya bersyukur dan merasa lega setelah mendapat telpon dari Wali Kota Makassar hingga akhirnya hari ini bisa kembali pulang ke Makassar," ujarnya.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto yang mendengar kisah bawahannya itu pun mengaku kaget karena bencana gempa dan tsunami hampir merenggut nyawanya.
"Tidak ada kata-kata lain selain mengucap syukur kepada Allah SWT karena masih melindungi ibu Sittiara. Kisah ibu Sittiara menghadapi gempa dan tsunami sangat mengerikan, bagaimana perjuangannya keluar lewat jendela dengan berpegangan pada pipa. Subhanallah," ujar Ramdhan.