Palu (Antaranews Sulsel) - Sebanyak 5.500 personel TNI Polri diterjunkan ke Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk memperkuat pengamanan serta penanganan dan pemulihan pascagempa disertai tsunami yang melanda Palu-Donggala.

"Ada penambahan 1.500 pasukan TNI Angkatan Darat, Divisi Brigif Kostrad atau tiga satuan setingkat batalion sudah masuk ke Sulteng ditugaskan membantu pengamanan, pemulihan pascagempa," ujar Kapendam XIII/Merdeka Kol Inf Thohir saat memberikan keterangan di Makorem 132 Tadulako, Palu, Selasa.

Menurut dia, penambahan pasukan tersebut untuk memperkuat sistem keamanan kota dan daerah terdampak gempa agar situasi dan kondisi menjadi lebih kondusif, mengingat banyak perilaku oknum yang melakukan pelanggaran hukum menjarah bukan lagi makanan tapi barang-barang lainnya.

Personel tersebut untuk mendukung pengamanan distribusi logistik, serta pengamanan Kota Palu dan daerah terdampak seperti Kabupaten Donggala, Sigi, dan wilayah sekitar lainnya.

Sedangkan jumlah awal pasukan yang ditempatkan di Sulteng, kata dia, sebanyak 2.650 personel, dinilai belum mampu mengawal pemulihan pascagempa karena luas daerah yang terdampak gempa.

Sedangkan pasukan yang diterjunkan dari Batalion Kesehatan 1 Divisi Kostrad, Batalion Kesehatan 2 dari Divisi 2 Kostrad, Personel Kesehatan Kodam XIII/Merdeka, Pasmar 1, Pasmar 2, Paskhas, dan yang baru tiba dari Satuan Brigif 3 Kodam XIV Hasanuddin.

Kemudian, bantuan personel dari Polri, lanjut dia, awalnya diturunkan sebanyak 957 personel, kemudian ditambah 1.400 personel untuk memperkuat pengamanan kota serta pendampingan pengantaran logistik yang disebar pada tiga titik, yakni Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Kota.

"Kami berharap dengan penambahan pasukan ini akan memperlancar proses pemulihan kota dan distribusi logistik ke daerah terdampak gempa, agar pengungsi bisa mendapatkan bantuan untuk kebutuhan mereka," katanya pula.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) Laksamana Muda Wiliem Rampangilei menyampaikan kepada wartawan terkait perkembangan terbaru tentang penanganan dan pemulihan pasca bencana. Bantuan penguatan pengamanan, ujar dia, telah tiba tiga batalion dari Kostrad hari ini untuk membantu, selanjutnya dari Polri akan diturunkan sebanyak 1.400 personel.

"Hari ini telah datang bantuan perkuatan tiga batalion dari TNI, dan menurut keterangan Kapolri segera mengirimkan 1.400 personel dan telah tiba 200 personel di Kota Palu," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya menegaskan fokus saat ini memprioritaskan pencarian dan penyelamatan serta distribusi logistik bagi korban gempa di tiga titik, yakni di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Sigi.

"Kami prioritaskan upaya pencarian penyelamatan, dengan mengerahkan semua sumber daya manusia dari Basarnas, TNI, Polri, Relawan serta pengerahan operator alat berat dari PU untuk melakukan upaya evakuasi korban yang meninggal," ujarnnya lagi.

Mengenai dengan jenazah korban yang sudah ditemukan dan dimakamkan massal sebanyak total 438 jiwa. Sedangkan bagi pengungsi yang sulit dijangkau, pihaknya tetap menggunakan pendistribusi logistik.

"Data terbaru saya sampaikan untuk korban meninggal dunia mencapai 1.374 jiwa, hilang 113 jiwa, dan jenazah yang tertimbun masih banyak dan belum diketahui jumlahnya," ujarnya, di Posko Induk Penanggulangan bencana Makorem 132 Tadulako, Palu," ujarnya lagi.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024