Makassar (Antaranews Sulsel) - Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan Iconeg ( International Conference on Ethic in Governance) 2018.

"Ini adalah kegiatan yang menarik karena isu-isu yang dikembangkan dalam konfrensi tersebut terbaru sesuai dengan kebutuhan masyarakat, baik itu masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia," kata Rektor Unismuh Makassar Abd Rahman Rahim di Makassar, Jumat.

Rektor berharap dari konfrensi ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran terhadap ilmu pengetahuan maupun aplikasi kepada pengambil kebijakan atau pelaku dalam pembangunan.

"Persoalan-persoalan krisis di lingkungan yang terjadi sekarang tidak serta merta kita sandarkan pada faktor alam, tapi ada faktor lain yang turut berpangaruh di setiap kejadian yang ada," tuturnya.

Rahman mengutip dari bahasa Al-Quran dikatakan, kerusakan yang terjadi di muka bumi ini akibat ulah tangan manusia itu sendiri, Sebab dari itu manusia harus diperbaiki agar bisa mengelola lingkungannya.

"Kalau lingkungan dan pemerintahan rusak, maka bencana yang akan terjadi. Jadi, bencana yang terjadi selama ini bukan hanya dari faktor alam tapi akibat dari manusia itu sendiri," ungkap Rektor.

Konfrensi Internasional tersebut untuk kali kedua berlangsung di di hotel Swiss Belinn Hotel Panakkukang Makassar selama dua hari, Kamis dan Jumat tanggal 25-26 Oktober 2018

Pelaksanaan Konfrensi Internasional atas kerja sama Indonesian Govermental Science Assosiciation (IGSA), Tahoku University Japan, Universiti Sultan Zainal Abidin Malaysia, Political Sciences Association of Kasetsart University Thailand, University Sains Islam Malaysia dan Asia Pasific Society for Public Affairs (APSPA).

Sementara Ketua Panitia ICONEC 2018, Andi Luhur Prianto mengatakan kegiatan tersebut merupakan ajang mempertemukan praktisi, akademisi dan stakeholder terkait dengan tata kelola lingkungan.

"Banyak kejadian yang terjadi seperti bencana alam, kebakaran hutan, banjir dan sebagainya, sekarang ini sudah masuk kajian disiplin ilmu social dan politik," ujarnya.

Tahun ini Konfrensi Internasional juga bertepatan dengan Pertemuan Nasional Kesatuan Program Studi Ilmu Pemerintahan Indonesia (KAPSIPI).

"Forum ini mempertemukan seluruh program studi yang berjumlah 162 program studi, mereka akan bertukar pikiran, pengalaman tentang pengembangan program studi kedepannya," tambah Luhur di sela konfrensi.

Dosen Fisip Unismuh Makassar ini ?berharap melalui kegiatan ini dapat mengambil peran-peran strategis dalam rangka membangun jejaring yang lebih luas dalam pengembangan ilmu social dan ilmu politik kedepannya.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024