Bantaeng (Antaranews Sulsel) - Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatera Barat,  tertarik inovasi penanganan tanggap darurat melalui layanan 119 di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.

"Saya bertemu dengan Bupati Bantaeng (Ilham Azikin) di Batam pada penganugerahan KNPI. Saat pertemuan itu, saya tertarik untuk belajar tentang inovasi 119 di Bantaeng," kata Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran bersama rombongannya saat diterima Sekretaris Daerah Bantaeng Abdul Wahab di Bantaeng, Jumat.

Fadly yang juga Ketua KNPI Sumatera Barat mengakui inovasi 119  membawa nama Bantaeng di tingkat nasional dan ingin belajar bagaimana mendatangkan kendaraan dari Jepang ke Bantaeng.

"Bantaeng dengan Padang Panjang sebenarnya memiliki struktur yang mirip. Kotanya juga tidak terlalu besar," ujarnya

Sementara itu, Sekda Bantaeng Abdul Wahab mengatakan kendaraan dari Jepang adalah bantuan dari Pemerintah Jepang yang diberikan secara cuma-cuma. "Kita hanya mengeluarkan biaya pengiriman saja," ujarnya.

Sekda menambahkan, hal pertama yang penting dibangun dalam penanggulangan bencana adalah harmonisasi unsur Forkopimda.

Menurut dia, unsur ini hendaknya bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan semua masalah yang ada di Bantaeng.

"Komunikasi unsur Forkopimda ini harus senantiasa terbangun dengan baik," jelas Sekda.

Wahab menambahkan Pemkab Bantaeng mempunyai strategi untuk menggunakan dana daerah. Setiap saat semua SKPD diminta fokus untuk menyelesaikan satu persoalan yang ada di Bantaeng.

"Misalnya tahun ini kita fokus membangun rumah sakit, maka penganggaran akan difokuskan di bangunan itu. Semua SKPD bergotong royong membangun itu," pungkas Abdul Wahab.

Selain dialog, Pemkot Padang Panjang juga melakukan sejumlah kunjungan ke lokasi Brigade Siaga Bencana (BSB) Bantaeng untuk melihat seperti apa progres kerja BSB Bantaeng dalam menanggulangi bencana.

Pewarta : -
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024