Makassar (Antaranews Sulsel) - Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts menyinggung pihak yang sempat mengkritiknya pada awal kompetisi terhadap potensi tim Juku Eja masuk lima besar klasemen akhir Liga 1 musim 2018/2019.
"Waktu musim ini dimulai, banyak para ahli sepak bola menilai PSM tidak akan mampu berada di posisi lima besar klasemen akhir Liga 1 karena tidak memiliki kemampuan," kata Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts di Makassar, Rabu.
Ia menjelaskan, keraguan sejumlah pengamat atas kualitas pemain PSM untuk dapat bersaing dengan sejumlah tim papan atas seperti Persija Jakarta, Persib Bandung maupun Bali United tidak membuat tim pesimistis.
Tanggapan miring yang dialamatkan kepada tim asuhannya itu justru menjadi cambuk untuk meningkatkan motivasi dan bekerja lebih keras untuk bisa meraih prestasi tertinggi.
"Untuk strategi yang dimainkan PSM juga dikatakan membosankan," jelasnya.
Namun demikian, kata dia, kompetisi Liga 1 memang belum selesai dan lebih mengingatkan kepada seluruh tim untuk hanya fokus melihat perpertandingan dan bukan memperhatikan laga sisa.
Pemikiran lima laga sisa PSM sementara Persija enam laga sisa justru dimaknai jika peluang setiap tim untuk tampil sebagai juara masih terbuka lebar.
"Namun kita tidak peduli dengan siapapun yang bermain ataupun yang akan menjadi lawan kita kedepan.Segala kemungkinan masih bisa terjadi dan akan kita lihat perkembangan dan tentu harus bekerja keras," ujarnya.
"Waktu musim ini dimulai, banyak para ahli sepak bola menilai PSM tidak akan mampu berada di posisi lima besar klasemen akhir Liga 1 karena tidak memiliki kemampuan," kata Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts di Makassar, Rabu.
Ia menjelaskan, keraguan sejumlah pengamat atas kualitas pemain PSM untuk dapat bersaing dengan sejumlah tim papan atas seperti Persija Jakarta, Persib Bandung maupun Bali United tidak membuat tim pesimistis.
Tanggapan miring yang dialamatkan kepada tim asuhannya itu justru menjadi cambuk untuk meningkatkan motivasi dan bekerja lebih keras untuk bisa meraih prestasi tertinggi.
"Untuk strategi yang dimainkan PSM juga dikatakan membosankan," jelasnya.
Namun demikian, kata dia, kompetisi Liga 1 memang belum selesai dan lebih mengingatkan kepada seluruh tim untuk hanya fokus melihat perpertandingan dan bukan memperhatikan laga sisa.
Pemikiran lima laga sisa PSM sementara Persija enam laga sisa justru dimaknai jika peluang setiap tim untuk tampil sebagai juara masih terbuka lebar.
"Namun kita tidak peduli dengan siapapun yang bermain ataupun yang akan menjadi lawan kita kedepan.Segala kemungkinan masih bisa terjadi dan akan kita lihat perkembangan dan tentu harus bekerja keras," ujarnya.