Makassar (Antaranews Sulsel) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV segera mendatangkan enam unit peralatan baru untuk mengurai antrean kapal yang sering terjadi di Terminal Petikemas Makassar (TPM).

"Kami terus berupaya meningkatkan pelayanan dan salah satu yang menjadi permasalahan mengenai antrian kapal itu langsung kami respon untuk mendatangkan enam unit alat baru," kata Direktur Utama PT Pelindo IV (Persero) Farid Padang di Makassar, Senin.

Dihadapan para pemangku kepentingan yang terdiri dari pelaku usaha perusahaan pelayaran dan pelaku usaha ekspor di ruang rapat kantornya itu, dia memberikan beberapa penjelasan dan solusi dalam meningkatkan pelayanan.

Beberapa alat baru yang didatangkan diantaranya "reach stacker" dan satu unit "Rubber Tired Gantry" (RTG) baru untuk mengurai antrian kapal di Terminal Petikemas Makassar (TPM).

Farid Padang mengatakan, pihaknya menyadari bahwa belakangan ini ada kenaikan kegiatan bongkar muat barang sebanyak 20 persen di TPM, ditambah dengan uji coba pengoperasian di pelabuhan baru Makassar atau Makassar New Port (MNP) yang baru dilakukan diluncurkan pada 2 November 2018.

"Kami mencoba mencari solusi untuk mengatasi antrean kapal di TPM dan salah satu solusinya adalah menambah peralatan baru, terutama di TPM," katanya.

Selain menambah alat baru, dia juga mengatakan pihaknya segera melakukan pengaturan sistem yang lebih baik lagi di pelabuhan, terutama di Pelabuhan Makassar dan TPM yang tercatat sebagai pelabuhan tersibuk di antara 27 pelabuhan yang dikelola oleh BUMN penyedia jasa kepelabuhanan ini.

"Kami akan melakukan perencanaan operator di pelabuhan dengan lebih baik lagi. Tentunya, kami juga akan mengoptimalkan shift 3 dengan lebih maksimal," terangnya.

Farid menyebutkan, dalam dua hari ini pihaknya segera mendatangkan enam unit alat reach stacker untuk kegiatan receiving dan delivery dari TPM. Sementara untuk tambahan alat RTG, akan segera dipercepat.

"Tadinya kami merencanakan kedatangan alat RTG baru pada April tahun depan. Tapi kemungkinan akan dipercepat pada Desember 2018," terangnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024