Makassar (Antaranews Sulsel) - Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat dan wilayah sekitarnya kembali diguncang gempa bumi tektonik susulan secara berulang-ulang hingga mencapai 19 kali pada Kamis (19/11).

"Untuk hari ini 15 November 2018 hingga pukul 10.55 WITA gempa terjadi tercatat sebanyak 19 kali dan dirasakan 15 kali," kata Tim Posko BMKG Makassar, Kaharuddin, saat dikonfimasi sedang berada di Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis.

Kaharuddin melaporkan dari posko BMKG Koramil 05 Mamasa, 1402 Polman, Sulbar, menyatakan gempa tektonik tersebut terjadi sejak pagi tadi hingga menjelang siang. Tim yang diturunkan terus memantau perkembangan disana.

"Berdasarkan data jumlah getaran gempa bumi tektonik terjadi tercatat sebanyak 119 kali yang terasa sejak awal gempa di Mamasa dan wilayah sekitarnya," katanya.

Kaharuddin mengatakan pihaknya bersama Tim Terpadu Posko Gempa Mamasa sudah mengimbau serta menenangkan masyarakat yang masih mengungsi di lapangan setempat agar tetap tenang dan tidak panik menghadapi fenomena alam tersebut.

Hasil analisis BMKG saat terjadi gempa 15 November 2018 pukul 06.01.21 WITA, menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan 5,5 magnitudo, gempa susulan juga dilaporkan selang beberapa menit kemudian hingga menjelang siang.

Tercatat, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,95 Lintang Selatan (LS) dan 119,41 Bujur Timur (BT) tepatnya berlokasi di darat pada jarak 5 kilometer arah timur Kota Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulbar pada kedalaman 10 kilometer.

"Dengan memperhatikan kedalaman hiposenternya, yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono.

Dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Kabupaten Mamasa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme turun.

Melalui siaran persnya, Rahmat menyebutkankan guncangan gempabumi tersebut dilaporkan dirasakan di daerah Mamasa dan Toraja dalam skala intensitas IV MMI serta Mamuju III MMI.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Namun masyarakat diminta tetap tenang tidak perlu panik.

Dari hasil monitoring BMKG pada pukul 06.24 WIB, menunjukkan dua aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Gempa ini tidak ?menyebabkan tsunami.

"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, " kata Rahmat.

Dilaporkan pascagempa sejumlah rumah mengalami kerusakan, namun dampak yang ditimbulkan belum terlalu parah.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024