Majene, Sulbar (ANTARA Sulsel) - Perahu nelayan buatan warga Desa Somba, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), ternyata diminati pelaut dari luar provinsi tersebut.

Salah seorang perajin perahu dimaksud, Hamid, di Majene, Selasa, mengatakan, perahu yang dibuatnya banyak digemari pelaut dari Kabupaten Bone, Bulukumba, dan Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Bahkan, ada juga peminatnya dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurut dia, keunggulan perahu buatan warga Desa Somba ini terletak pada kekuatan bahan baku yang digunakan.

"Untuk membuat perahu, kami menggunakan kayu palipi yang sangat kuat dan tidak mudah hancur saat terkena air asin," ujarnya.

Ia menambahkan, kayu palipi tersebut mudah diperoleh, karena banyak terdapat di Desa Somba.

"Biaya yang diperlukan untuk membuat perahu tersebut tergantung pada ukuran yang diinginkan. Untuk ukuran standar, dibutuhkan biaya sekitar Rp40 juta hingga Rp50 juta," katanya.

Ia menuturkan, di daerah tersebut terdapat sebanyak 10 kepala keluarga yang membuat perahu nelayan.

"Saya sendiri harus menggunakan lima orang pekerja yang memiliki kemahiran masing-masing dalam membuat perahu. Ada yang mahir dalam menghaluskan kayu, membentuk kayu, mengecat, dan sebagainya," ujarnya.

Menurut dia, pembuatan perahu nelayan ini sudah merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang mereka.

"Karena sudah menjadi tradisi masyarakat setempat, kami merasa bahwa hal tersebut harus dilestarikan dan bisa menjadi ciri khas dari Desa Somba," tuturnya.

Hamid mengaku, agar tradisi ini tetap ada, ia sudah mengajarkan teknik pembuatan perahu kepada beberapa orang anaknya.

(T.PSO-103/H-KWR)


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2025