Mamuju, (Antaranews Sulbar) - Para kepala desa di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat diberi pemahanan tentang data potensi desa agar dapat memanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan masyarakat.
Pemberian pemahaman itu dilakukan melalui Ekspose Data Potensi Desa 2018 yang dirangkai dengan Sosialisasi Sensus Penduduk 2020 di Aula Vula Bogor Leppe Kabupaten Majene, Selasa.
Ketua panitia kegiatan, Syhabuddin, mengatakan acara itu diikuti 95 peserta yang terdiri atas perwakilan OPD, para kepala desa dan kelurahan se-Kabupaten Majene, serta pihak kecamatan.
"Materi yang dipaparkan, terkait keunggulan potensi desa yang dihasilkan, penjelasan detail serta Sosailisasi Sensus 2020," ujar dia.
Bupati Majene Fahmi Massiara yang membuka acara tersebut mengatakan bahwa pembangunan desa amat berkaitan dengan pembangunan secara nasional atau dalam upaya membangun Indonesia dari pinggiran.
"Implementasi program kebijakan nasional perlu didukung ketersediaan data dan informasi berbasis data, untuk melengkapi data yang telah ada sebelumnya, termasuk potensi spesifik di semua tingkatan, semua wilayah, hingga terkecil," kata dia.
Ia mengatakan kegiatan itu kesempatan yang baik untuk peserta memahami potensi desa dengan lebih baik.
Seharusnya, katanya, data potensi desa harus diketahui di luar kepala oleh para kades sehingga mereka tidak lagi bertanya di subbagian tertentu.
"Kalau ada yang tanya, saat tidak di kantor, mau itu di lapangan, menghadiri pernikahan atau melayat harus bisa dijelaskan saudara harus bisa menceritakan itu. Kalau tidak `update`, kita hanya terbawa pola lama data yang sudah basi," ujar dia.
Ia mengatakan pendataan potensi desa merupakan kegiatan mengumpulkan data dan informasi tentang potensi spesifik yang dimiliki setiap wilayah hingga tingkat terkecil.
Data potensi desa, tambahnya, bahan yang penting bagi perencanaan, implementasi, pengendalian, dan evaluasi pembangunan daerah secara umum atau bahkan secara spesifik menurut wilayah tertentu.
"Data hasil pendataan potensi desa hingga saat ini merupakan sumber data tematik berbasis wilayah yang mampu menggambarkan potensi yang dimiliki oleh suatu wilayah setingkat desa di seluruh Indonesia. Data potensi desa tersebut dapat diolah sehingga dihasilkan informasi penting berbasis wilayah untuk berbagai keperluan oleh berbagai pihak yang membutuhkan," kata Fahmi Massiara.
Pemberian pemahaman itu dilakukan melalui Ekspose Data Potensi Desa 2018 yang dirangkai dengan Sosialisasi Sensus Penduduk 2020 di Aula Vula Bogor Leppe Kabupaten Majene, Selasa.
Ketua panitia kegiatan, Syhabuddin, mengatakan acara itu diikuti 95 peserta yang terdiri atas perwakilan OPD, para kepala desa dan kelurahan se-Kabupaten Majene, serta pihak kecamatan.
"Materi yang dipaparkan, terkait keunggulan potensi desa yang dihasilkan, penjelasan detail serta Sosailisasi Sensus 2020," ujar dia.
Bupati Majene Fahmi Massiara yang membuka acara tersebut mengatakan bahwa pembangunan desa amat berkaitan dengan pembangunan secara nasional atau dalam upaya membangun Indonesia dari pinggiran.
"Implementasi program kebijakan nasional perlu didukung ketersediaan data dan informasi berbasis data, untuk melengkapi data yang telah ada sebelumnya, termasuk potensi spesifik di semua tingkatan, semua wilayah, hingga terkecil," kata dia.
Ia mengatakan kegiatan itu kesempatan yang baik untuk peserta memahami potensi desa dengan lebih baik.
Seharusnya, katanya, data potensi desa harus diketahui di luar kepala oleh para kades sehingga mereka tidak lagi bertanya di subbagian tertentu.
"Kalau ada yang tanya, saat tidak di kantor, mau itu di lapangan, menghadiri pernikahan atau melayat harus bisa dijelaskan saudara harus bisa menceritakan itu. Kalau tidak `update`, kita hanya terbawa pola lama data yang sudah basi," ujar dia.
Ia mengatakan pendataan potensi desa merupakan kegiatan mengumpulkan data dan informasi tentang potensi spesifik yang dimiliki setiap wilayah hingga tingkat terkecil.
Data potensi desa, tambahnya, bahan yang penting bagi perencanaan, implementasi, pengendalian, dan evaluasi pembangunan daerah secara umum atau bahkan secara spesifik menurut wilayah tertentu.
"Data hasil pendataan potensi desa hingga saat ini merupakan sumber data tematik berbasis wilayah yang mampu menggambarkan potensi yang dimiliki oleh suatu wilayah setingkat desa di seluruh Indonesia. Data potensi desa tersebut dapat diolah sehingga dihasilkan informasi penting berbasis wilayah untuk berbagai keperluan oleh berbagai pihak yang membutuhkan," kata Fahmi Massiara.