Makassar (Antaranews Sulsel) - Aparat Kodim 1422 Maros di bawah komando Kodam XIV/Hasanuddin berhasil menggagalkan pengiriman dan peredaran bahan bom ikan yang dikemas dalam karung pupuk ditemukan di Desa Bori Masunggu Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. ? "Barang tersebut sudah disita sebanyak delapan karung, masing-masing berisi 50 kilogram per karung yang dibungkus karung pupuk kelapa sawit merek cantik," papar Kepala Penerangan Kodam XIV Hasanuddin, Kolonel Infanteri Alamsyah dikonfirmasi, Kamis.

Penemuan itu bermula saat salah satu warga Desa Barikamase Maros berinisial HZ melihat tumpukan karung yang mencurigakan berada di pinggir Dermaga Dusun Tekolabbua Maros pada Rabu (2/1).

Selanjutnya dia menaruh curiga lalu bersangkutan melaporkan hal tersebut melalui telepon kepada salah seorang anggota Unit Intel Kodim 1422 Maros, yakni Pelda Amrullah.

Usai mendapatkan informasi tersebut, dilaporkan kembali kepada Komandan Kodim 1422 Maros, Letkol Inf Farid Yudho Dwileksono. Bersama anggota Unit Inteldim Pelda Abdul Rauf langsung menuju ke lokasi guna mengecek langsung barang tersebut.

Setelah dilakukan pengecekan serta pengembangan lapangan, ditemukan identitas pemilik barang yakni warga Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar berinisial MS.

Bersangkutan diduga sebagai pengedar pupuk di Pulau Balang Lompo, Kelurahan Mattiro Sompe Kecamatan Liukang Tupabiring, Kabupaten Pangkep, Sulsel.

Dari keterangan MZ, barang yang mengandung Amonium, NO3 dan Calcium diperoleh dari salah satu toko Tani terletak di jalan Veteran Kota Makassar, diduga itu merupakan bahan pembuatan bom ikan.

Selain itu, dalam keterangannya dia mengakui pernah sebagai pembuat bom ikan dan kini beralih menjadi pemasok bahan-bahan tersebut di wilayah Kabupaten Pangkep dan Maros.

Mengantisipasi dan menghindari terjadinya penggunaan dan penyalahgunaan bahan tersebut, pihak Kodam XIV Hasanuddin melakukan koordinasi dan menyerahkan kasus tersebut kepada pihak Polres Maros untuk pengembangan serta mendalami beredarnya bahan pembuatan bom tersebut di wilayah Sulsel.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024