Mamuju (Antaranews Sulsel) - Kepolisian Daerah Sulawesi Barat mengajak tokoh agama di daerah itu untuk bersama-sama memerangi "hoax" atau informasi bohong yang bertujuan menggagalkan Pemilu 2019.

"Jika kita terperangkap dengan isu SARA, maka tujuan kelompok-kelompok yang ingin menggagalkan pemilu akan berhasil membuat situasi menjadi gaduh," kata Kapolda Sulbar Brigjen Polisi Baharudin Djafar, pada silaturahim Kamtibmas lintas agama, Selasa.

Pada silaturahim itu, Kapoda mengatakan setiap isu yang bernuansa SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) yang berkembang, harus diklarifikasi bersama.

Silaturahim Kamtibmas lintas agama itu dilakukan sebagai upaya mewujudkan pemilihan umum aman, damai dan sejuk.

Pertemuan tersebut dihadiri Kabinda, Kepala BNPT, Kadispora Provinsi Sulbar, para Kapolres, tokoh agama Muslim, Kristen, Hindu, Budha, tokoh masyarakat, serta organisasi kemahasiswaan di daerah itu.

Acara tersebut mengangkat tema `Kita Ciptakan Pemilu Aman, Damai dan Sejuk Guna Mendukung Pembangunan Nasional`.

Kegiatan itu juga sekaligus mengajak masyarakat untuk memerangi "hoax" atau berita bohong yang berupaya menggagalkan pelaksanaan Pemilu 2019.

Kapolda mengajak seluruh elemen masyarakat di daerah itu untuk bersama-sama memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara dalam mewujudkan pembangunan nasional, guna mencapai tujuan nasional yakni masyarakat yang adil dan makmur.

"Tanpa adanya kontribusi dan kepedulian dari kita dalam menciptakan iklim masyarakat yang dapat mewujudkan situasi dan kondisi yang kondusif, mustahil pembangunan nasional akan tercapai," kata Baharudin Djafar.

Kapolda juga mengajak seluruh masyarakat terutama tokoh agama sebagai mitra kerja kepolisian, ikut mendukung terselenggaranya pemilu yang aman, damai dan sejuk.

Ia juga menyampaikan agar para tokoh agama di Sulbar senantiasa mengajak umat agar tidak mudah terprovokasi atau terpengaruh `hoax` yang bertujuan menggagalkan Pemilu 2019.

"Mari bersama-sama mengimbau dan mengajak umat agar tidak digiring dengan opini-opini yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban serta ketentraman masyarakat," ucapnya.

Kapolda mengatakan pemilu adalah media demokrasi yang harus dilaksanakan dengan suka cita bukan untuk saling bermusuhan, bertikai dan berseteru yang tidak akan membawa manfaat.

"Mari kita wujudkan pemilu yang demokratis, penuh berkah, sehingga bangsa indonesia menjadi lebih maju lagi," ajak Baharudin.

Pada kesempatan itu juga dilakukan penyematan pin mitra kamtibmas secara simbolis kepada Kabinda dan Kepala Kanwil Kemenag.

Pewarta : Amirullah
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024