Makassar (Antatanews Sulsel) - Distribusi logistik dan bantuan kemanusiaan kepada korban bencana banjir di Makassar, Sulawesi Selatan belum maksimal dan masih minim menjangkau daerah terdampak.

"Kami disini hanya makan sekali saja. Penyaluran bantuan diberikan tidak merata bahkan terkadang terjadi pertengkaran baik pengungsi maupun warga setempat," ucap Usman (33) pengungsi di Posko Induk Masjid Jabal Nur, Blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Kamis.

Ia bersama isti dan tiga anaknya terpaksa mengungsi di masjid itu karena rumahnya di jalan terompet sudah tidak bisa ditinggali sebab air sudah sampai ke atap rumah. Waktu kejadian Selasa, (22/1) pukul 05.00 WITA air tiba-tiba naik sampai dua meter. 

"Hanya pakaian di badan saja dibawa. Barang dagangan semua rusak dan mengapung di air, tidak ada pencarian reski. Disini kami harus kecewa makanan sangat kurang, apalagi pakaian sudah tidak ada. Untung saja masih ada petugas kesehatan," tuturnya.

Warga lain Muhammad Anas (35) juga warga jalan terompet mengatakan hal yang sama. Meski demikian dirinya tetap bersabar atas ujian yang diberikan kepadanya dan keluarga. Meski telah didirikan dapur umum, tetapi tetap tidak cukup memenuhi kebutuhan.

"Kami pasrah saja pak, mohon kiranya pemerintah maupun masyarakat mampu bisa membantu kami disini, ada ratusan orang mengungsi di masjid, listrik juga tidak menyala hanya malam saja itupun pakai genset," ujarnya.

Ketua Kordinator Satgas Banjir Blok 10 Perumnas Antang, Syarifuddin menyebutkan hal yang sama selain masih minimnya bantuan logistik yang masuk, warga setempat yang masih bertahan di rumahnya ikut mengambil logistik bagi pengungsi.

"Memang sering terjadi cekcok antara warga disini kalau masuk bantuan. Kita tahu mereka juga butuh makanan, tapi sebaiknya diprioritaskan dulu pengungsi yang rumahnya tenggelam. Yang dibutuhkan segera beras, air bersih dan pakaian untuk pengungsi,"katanya.

Mengenai jumlah pengungsi, kata dia, untuk posko induk Masjid Jabal Nur sebanyak 235 jiwa, posko sekolah TK sebanyak 92 orang serta posko di Masjid Muhajirin, seratusan orang. 

"Posko-posko itu kami bentuk swadaya karena bila menunggu dari pemerintah kemungkinan masih lama. Diperkirakan air akan surut sepekan kemudian asalkan tidak hujan deras. Saya sudah menghubungi BPBD, katanya masih di prioritaskan di tempat lain yang lebih parah," ungkapnya.

Dari pantauan tersebut, satuan Marinir Angkatan Laut terlihat membawakan logistik berupa air mineral, mie instan beras dan makanan lainnya. Tim kesehatan dari Polda Sulsel juga diturunkan untuk memberikan pelayanan kesehatan. 

Sedangkan di Blok 8 Perumnas Antang, bantuan terus berdatangan, hanya saja distribusinya belum maksimal karena pengaturan tidak berjalankan secara sentralistik, kendati koordinasi perangkat daerah setemat tetap jalan.

Di Lokasi lain, Biring Romang Kecamatan Manggala, sejumlah warga masih menunggu bantuan. Di daerah tersebut paling terdampak banjir karena air sudah setinggi leher orang dewasa.

Lokasi banjir di Blok 10 Perumnas Antang tidak semua jalan di lokasi itu terdampak, hanya beberapa jalan saja disana karena berada di dataran rendah. Untuk masuk ke lokasi itu harus melewati gerbang dengan ketinggian air antara1-1,5 meter dengan menggunakan rakit serta perahu karet. Jalur kedua melewati kampus UVRI arah menuju perbatasan Kabutapen Maros.

Untuk Kecamatan Biringkanaya, lokasi banjir di Kodam 3, kelurahan Katimbang, merupakan salah satu lokasi terdampak parah. Saat ini jumlah pengungsi sebanyak 52 Kepala Keluarga (KK) ditambah 52 KK dari Kabupaten Maros ditempatkan sementara di Masjid Grand Muhajirin sebagai posko.

Kemudian posko pengungsi di Masjdi Muhajirin, jalan Balangturingan, Kelurahan Daya, dengan jumlah pengungsi 630 orang. Selanjutnya, Mesjid Khadijah perumahan Puri Pattene jumlah pengungsi 66 jiwa dengan 14 KK.

Mesjid Anna Bawi, Kelurahan Sudiang jumlah korban delapan KK jumlah jiwa 35. Posko pengungsian di Pasar Sentral BTP Blok AF.

Sedangkan di Kecamatan Panakukang daerah terdampak di Kelurahan Tello Baru, jalan DR. Leimena Komp IDI di RW 6 RT 4 korban 94 KK. Jalan DR. Leimena Lr 9 RW 6 RT dengan 18 KK. Satu orang dinyatakan meningal dunia. Dan jalan DR. Leimena Lorong 10 RW 6 RT dengan 11 KK serta dilaporkan satu korban

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto usai penyerahan bantuan di posko utama Masjid ?Al Muttaqien Blok 8 Perumnas Antang menegaskan, bantuan tetap disalurkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing posko. Hanya saja pihaknya akan membuat penyaluran logistik lebih mudah.

"Kita upayakan penyaluran logistik berupa makanan siap saji agar para pengungsi bisa langsung menikmatinya. Sementara saya terus memantau perkembanga-perkembangan sekaitan dengan bencana banjir di Makassar,"katanya kepada wartawan.

Meski demikian pihaknya tidak memungkiri adanya keluhan-keluhan para korban banjir, namun dirinya sudah memerintahkan lurah maupun camat mendata apa saja kebutuhan pengungsi untuk diberikan bantuan.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024