Makassar (Antaranews Sulsel) - Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan pada Januari 2019 mengalami peningkatan cukup tinggi dibandingkan pada Desember 2018 dan bahkan lebih tinggi dari inflasi nasional disebabkan oleh naiknya harga bahan pangan.

"Inflasi Sulsel lebih tinggi dari inflasi nasional. Di awal bulan Januari kemarin, inflasi Sulsel sekitar 0,53 persen sedangkan inflasi nasional hanya 0,32 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan Yos Rusdiansyah di Makassar, Jumat.

Ia mengatakan naiknya inflasi di awal tahun juga ditandai dengan perubahan pada Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 136,61. Inflasi 0,53 persen pada Januari ini masih lebih rendah dari inflasi Desember yang berada pada angka 0,86 persen.

Yos Rusdiansyah menjelaskan inflasi Sulsel yang berada di angka 0,53 persen dipengaruhi oleh naiknya harga pada enam kelompok pengeluaran yang ditunjukkan dengan naiknya indeks harga konsumen (IHK).

Untuk kelompok bahan makanan menyumbang 1,80 persen; kelompok sandang 0,23 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,20 persen.

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,19 persen; kelompok kesehatan 0,11 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,10 persen.

Sementara untuk kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan sebesar 0,04 persen.

"Hampir semua kelompok pengeluaran itu mengalami kenaikan dan hanya satu kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan yakni kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan. Jika tidak ada kelompok ini, kemungkinan inflasi lebih tinggi lagi," katanya.

Yos menyebutkan laju inflasi secara tahun kalender di Sulawesi Selatan sebesar 0,53 persen dan laju inflasi year on year (Januari 2019 terhadap Januari 2018) sebesar 3,22 persen.

Menurut dia, dalam setiap bulannya itu ada komoditas yang mengalami kenaikan dan ada juga yang turun. Komoditas yang turun menjadi penyeimbang inflasi.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024