Makassar, (Antaranews Sulsel) - Perwakilan Kedutaan Besar Pemerintah Belanda, First Secertary for Water, Carel de Groot bertemu Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto untuk membahas penjajakan kerja sama di berbagai bidang.

"Kunjungan dari sekretaris ini adalah menjajaki kemungkinan delegasi dagang, mereka datang ke Makassar tanggal 22 hingga 23 Februari 2019 untuk menjajaki peluang kerja sama," kata Wali Kota usai pertemuan di Balai Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis. 

Menurutnya, kedatangan kedutaan pemerintah Belanda untuk mendapatkan penjelasan secara detail tentang kebutuhan yang dicari salah satunya bagaimana pemanfaatan air serta untuk mencari jalan keluar dalam hal masalah perkotaan.

Selain itu, pria disapa akrab Danny Pomanto itu mengemukakan bahwa pihak delegasi Pemerintah Belanda tertarik untuk bekerja sama mengelola air. 

"Mereka itu mintanya main air, makanya tadi semua tentang air dan saya sampaikan ada empat hal yang menyangkut air yang menjadi jalan kita untuk bekerja sama," jelasnya.

Pertama, persoalan dari banjir yaitu pengaturan kanal-kanal, yang sebelumnya dijelaskan kepada Wakil Presiden HM Jusuf Kalla bahwa pengelolaan air dapat difungsikan dengan baik. 

Kedua, persoalan air bersih. Di bagian Selatan kota disuplai air bersih dari Sungai Jeneberang. Kendati di bagian Utara distribusi air bersih jauh, maka tetap memerlukan suplai dari Sungai Tallo.

"Hasil penelitian, sudah kita dapat di daerah-daerah yang memungkinkan jadi sumber air bersih. Sungai Tallo membutuhan investasi besar, tapi sekarang sudah beberapa perusahaan sementara menggarap itu, kita berhatap mereka juga berminat," terangnya.

Sementara ketiga, yakni Sanitasi. Di daerah Sulsel termasuk Makassar selama ini telah mendapat bantuan dati berbagai negara untuk pencapai sanitasi.

Hal ini karena Makassar dianggap sangat kondusif dan datanya siap terkait sanitasi. 

"Keempat adalah reklamasi. Hanya dua perusahaan terbaik di dunia yang berhasil mengelola reklamasi yaitu Van Oord dan PT Boskalis, keduanya dari Belanda. Saya kira kalau dari minatnya, insya Allah sudah lewat dari 50 persen, tinggal bagaimana hasil pertemuan lanjutan nanti," tambahnya.

 First Secertary for Water, Carel de Groot saat diminta keterangan tidak ingin berkomentar jauh, hanya saja dia percaya kerja sama ini akan jalan dengan baik mengingat Makassar, Indonesia dengan Belanda mempunyai historis pembangunan di masa lampau.

"Beliau tidak bisa berkomentar banyak dan harus melalui humas internal. Tetapi pal Carel mengapresiasi pertemuan ini dan berharap kerja sama kedepan bisa terwujud," sebut Senior Economic Policy Advicor Belanda, Charly Raya mewakili Carel usai pertemuan tersebut.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024