Makassar, (Antaranews Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengatakan pihaknya fokus untuk menyelesaikan proyek jalan Middle Ring Road (MRR) milik Pemerintah Provinsi Sulsel tersebut.
Nurdin Abdullah di Makassar, Senin, mengatakan proyek yang dikerjakan PT Sumber Sari Cipta Marga itu memang masih mengalami kendala khususnya persoalan pembebasan tanah.
"Kita sudah bicarakan dengan Balai (Balai Besar Pengerjaan Jalan Nasional (BBPJN) XIII Makassar) dan ternyata ada masalah tanah. Pertanahan memang sudah seharusnya menyelesaikan itu," katanya menjawab pertanyaan soal masih adanya sekitar 200 meter proyek jalan MRR yang belum rampung.
Ia menjelaskan sudah memerintahkan pihak terkait dalam hal ini badan pertanahan untuk menyelesaikan masalah tersebut sehingga MRR itu segara difungsikan.
Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu juga memiliki harapan agarproyek jalan sepanjang 1,2 kilometer yang menghubungkan Jalan Perintis Kemerdekaan ke Jalan Dr Leimena Makassar itu bisa rampung paling lambat akhir Februari 2019.
Harapan itu begitu besar mengingat target penyelesaian telah lewat masa kontrak sejak Desember 2018. "Jadi jangan bilang kita diam (melihat kondisi itu),kita terus jalan," ujarnya.
Nurdin Abdullah di Makassar, Senin, mengatakan proyek yang dikerjakan PT Sumber Sari Cipta Marga itu memang masih mengalami kendala khususnya persoalan pembebasan tanah.
"Kita sudah bicarakan dengan Balai (Balai Besar Pengerjaan Jalan Nasional (BBPJN) XIII Makassar) dan ternyata ada masalah tanah. Pertanahan memang sudah seharusnya menyelesaikan itu," katanya menjawab pertanyaan soal masih adanya sekitar 200 meter proyek jalan MRR yang belum rampung.
Ia menjelaskan sudah memerintahkan pihak terkait dalam hal ini badan pertanahan untuk menyelesaikan masalah tersebut sehingga MRR itu segara difungsikan.
Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu juga memiliki harapan agarproyek jalan sepanjang 1,2 kilometer yang menghubungkan Jalan Perintis Kemerdekaan ke Jalan Dr Leimena Makassar itu bisa rampung paling lambat akhir Februari 2019.
Harapan itu begitu besar mengingat target penyelesaian telah lewat masa kontrak sejak Desember 2018. "Jadi jangan bilang kita diam (melihat kondisi itu),kita terus jalan," ujarnya.