Mamuju, (Antaranews Sulbar) - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mamuju Provinsi Sulawesi Barat mengecam sejumlah oknum aparat kepolisian yang melakukan kekerasan terhadap masyarakat Mamuju.
Puluhan mahasiswa HMI melakukan aksi unjuk rasa di perempatan jalan Ahmad Kirang Mamuju, Selasa, Massa HMI melakukan aksi di bawah pengawalan aparat kepolisian setempat.
Demonstran HMI itu mendesak agar Kapolda Sulbar dapat menindak tegas oknum aparat kepolisian yang melakukan tindakan represif kepada masyarakat.
"Kami mendesak Kapolda Sulbar agar melakukan mutasi terhadap oknum polisi yang melakukan pemukulan terhadap tiga warga masyarakat Mamuju sehingga dalam kondisi luka para," kata Ketua HMI cabang Mamuju, Sopliadi.
Ia juga meminta Kapolda Sulbar agar memberikan pendidikan secara khusus kepada anggotanya agar tidak melakukan tindakan kekerasan dan tindakan yang tidak beretika yang dapat mencederai lembaga atau institusi kepolisian.
"Kami mendesak Kapolda untuk memberhentikan pimpinan Sabhara Polda Sulbar dari jabatannya karena dianggap tidak mengedepankan asas preventif saat melakukan pengamanan sehingga warga mengalami kekerasan," katanya.
Usai melakukan aksinya mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.
Puluhan mahasiswa HMI melakukan aksi unjuk rasa di perempatan jalan Ahmad Kirang Mamuju, Selasa, Massa HMI melakukan aksi di bawah pengawalan aparat kepolisian setempat.
Demonstran HMI itu mendesak agar Kapolda Sulbar dapat menindak tegas oknum aparat kepolisian yang melakukan tindakan represif kepada masyarakat.
"Kami mendesak Kapolda Sulbar agar melakukan mutasi terhadap oknum polisi yang melakukan pemukulan terhadap tiga warga masyarakat Mamuju sehingga dalam kondisi luka para," kata Ketua HMI cabang Mamuju, Sopliadi.
Ia juga meminta Kapolda Sulbar agar memberikan pendidikan secara khusus kepada anggotanya agar tidak melakukan tindakan kekerasan dan tindakan yang tidak beretika yang dapat mencederai lembaga atau institusi kepolisian.
"Kami mendesak Kapolda untuk memberhentikan pimpinan Sabhara Polda Sulbar dari jabatannya karena dianggap tidak mengedepankan asas preventif saat melakukan pengamanan sehingga warga mengalami kekerasan," katanya.
Usai melakukan aksinya mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.