Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah menggelar pertemuan dengan Presiden Sumitomo Akira Nozaki di Kantor Sumitomo Metal Mining CO,. LTD, Minato-ku, di Tokyo, Kamis, membahas terkait pemanfatan potensi tambang dan pengelolaan pada lingkungan.

Akira didampingi oleh tiga orang eksekutifnya dan NA didampingi staf khususnya Prof Dr Rudi Djamaluddin dan Kepala Balitbangda Sulsel Dr Iqbal Suhaeb.

"Turut hadir dalam pertemuan tersebut Gubernur Ehime Tokihiro Nakamura yang turut mempromosikan Sulsel kepada Sumitomo sebagai daerah investasi yang baik mengingat Nakamura telah mengenal baik Nurdin Abdullah sejaka lama," kata Iqbal Suhaeb dalam keterangannya di Makassar, Kamis.

Pembicaraan dan kehadiran rombongan Sulsel ini disambut baik oleh Akira.

Pembicaraan lain menyangkut potensi alam Sulsel yang belum optimal seperti udang windu (sitto) yang dahulunya pernah merajai eksport laut Sulsel, namun sekarang dinilai mati suri.

Gubernur Sulsel menyatakan akan mengembalikan kejayaan tersebut, dan maka dari itu diperlukan dukungan tekhnologi dan Sumber Daya Manusia dari Sumitomo.

Dalam rangka investasi di Sulsel, Nurdin menjamin ketersediaan listrik yang saat ini kondisinya surplus. Dia juga memperkenalkan bahwa di Sulsel telah memanfaatkan energi ramah lingkungan seperti air di Larona Soroako, Kabupaten Luwu Timur, angin di Sidrap dan Jeneponto, serta energi gas di Sengkang.

Sumitomo juga telah berpengalaman dalam mendukung teknologi pertambanang di Kerjasama bersama PT Vale dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk.

Pembicaraan lain menyangkut Airport Soroako akan dikembangkan secara komersial, mengingat kebutuhan Sumitomo harus mencarter pesawat untuk keperluan jika akan ke Soroako.

Pertemuan tersebut berlangsung hangat di Tower Sumitomo di lantai 46 dengan pemandangan kota Tokyo.

Agenda lain hari di tempat lain Rektor Unhas menerima serifikat dari ABEST21 (The Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow a 21st century organization) yang merupakan organisasi international untuk program pendidikan berskala internasional yang berpusat di Tokyo, Jepang.

Untuk kali ini certificate ABEST21 diberikan kepada program Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas untuk kelas international. Sertifikat ini diberikan setelah tim assesor Abest21 melakukan assesment ke fakultas tersebut pada Januari tahun ini. Namun, sertifikat ini harus di-assement (dinilai) ulang setiap tiga tahun untuk penjaminan mutu dan continious improvement (perbaikan terus-menerus).

"Ini tentu bagus dalam memperkuat Unhas menjadi world class university. Dimana dapat menerima mahasiswa dari seluruh dunia dengan pengantar bahasa Inggris dan dan berstandar international," sebutnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : M Darwin Fatir
Copyright © ANTARA 2024