Makassar (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Irjen Pol Hamidin didampingi anggota Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) berhasil menyelamatkan sejumlah warga sesaat kapal nelayan (Jolloro) yang ditumpangi itu akan tenggelam.

"Awalnya itu bapak Kapolda Irjen Pol Hamidin beserta ibu sedang berada di Pulau Samalona sedang melakukan kunjungan sekaligus bersantai. Tidak jauh dari pulau, bapak kapolda melihat ada kapal yang terombang ambing dan ada penumpangnya," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani di Makassar, Senin.

Dia mengatakan Kapolda Irjen Pol Hamidin yang menyaksikan kejadian tersebut langsung bergegas naik ke kapal patroli milik Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) dengan didampingi Direktur Polair serta anggota lainnya.

Kapolda dan lainnya turun tangan menyelematkan korban dan membantunya naik ke kapal patroli sebelum perahu nelayan itu tenggelam karena dihantam ombak tinggi.

"Cuaca memang kurang bagus karena ombak tinggi. Kapal Jolloro itu terombang-ambing di lautan tetapi berhasil dilihat oleh bapak kapolda. Sedangkan kapal milik Ditpolair sedang patroli di sekitar pulau. Kapal tenggelam, tetapi penumpangnya berhasil diselamatkan," katanya.

Kombes Dicky menyatakan di atas kapal jolloro itu, ada sekitar delapan orang penumpang tiga perempuan dan lima orang laki-laki. Dua diantaranya adalah anak balita berusia tiga dan empat tahunan.

Dia menjelaskan, kapal nelayan itu awalnya bertolak dari Pelabuhan Paotere Makassar seusai menjual hasil tangkapan Ikan tersebut menuju ke Pulau Kodingareng Lompo, Kecamatan Ujung Tanah Makassar.

Sebelum kapal sampai ke tujuan, ombak besar menghantam kapal dan membuat kapal hilang keseimbangan kemudian perlahan tenggelam karena air sudah masuk.

"Setelah penumpang diselamatkan, kapal nelayan juga masih bisa diselamatkan. Kapalnya kan berukuran kecil, anggota menyelam dan memasangkan tali kemudian menariknya menggunakan kapal patroli hingga ke Pulau Samalona," ucapnya. 
 

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024