Makassar (ANTARA) - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) wilayah Kota Makassar  Dr Syamsu Rizal mengapresiasi kegiatan donor darah yang diikuti karyawan PT Pegadaian (Persero) Kanwil VI Makassar.

"Untuk PT Pegadaian, telah kami daftarkan sebagai BUMN dengan program-program inovasi. Kami menilai Pegadaian merupakan mitra yang telah memberikan support yang luar biasa juga untuk Pemerintah Kota Makassar," ujar Syamsu Rizal menanggapi kegiatan PT Pegadaian dalam rangka HUT ke-118, Jumat.

Pria yang akrab disapa Deng Ical menyebutkan, PT Pegadaian patut diapresiasi karena tidak semua perusahaaan menunjukkan selebrasinya dengan menggelar kegiatan-kegiatan kemanusiaan.

Kesempatan yang sama, Deng Ical menyempatkan berbagi kisah seputar kegiatan PMI Kota Makassar terkait donor darah, khususnya pada biaya yang dibebankan bagi pasien saat membutuhkan darah.

“Banyak yang bertanya, mengapa kalau kita donor darah gratis, tapi saat membutuhkan harus bayar. Hal ini dikarenakan darah yang telah didonorkan oleh para pendonor, tidak serta merta diberikan kepada pasien yang membutuhkan," jelas Deng Ical.

Darah yang telah didonorkan, kata dia, harus dikelola terlebih dahulu untuk memastikan darah yang akan ditransfusi aman dan terbebas dari penyakit khususnya hepatitis A, hepatitis B, Hepatitis C, virus AIDS, dan malaria.

Proses inilah yang membutuhkan dana yang tidak sedikit, satu kantong darah membutuhkan biaya antara Rp450 ribu hingga Rp3 juta per kantong. Namun PMI hanya membebankan pasien sekitar Rp335 ribu per kantong darah.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, PMI Kota Makassar membutuhkan anggaran sekitar Rp28 miliar per tahun, padahal proyeksi pendapatan hanya Rp12 miliar.

"Menjadi tugas pengurus, untuk mencari sumber dana sekitar Rp16 miliar untuk memenuhi kebutuhan tersebut," lanjut Deng Ical.

Pada kesempatan yang sama, Deng Ical pun memberikan penghargaan kepada para pendonor yang telah mendonor lebih dari 10 kali dan 25 kali.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024