Makassar (ANTARA) - Nilai transaksi ekspor dari Provinsi Sulawesi Selatan selama Februari 2019 tercatat 66,87 juta dolar Amerika Serikat atau meningkat 4,27 persen dibandingkan Januari 2019 yang hanya 64,13 juta dolar AS.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan Yos Rusdiansyah di Makassar, Senin mengatakan, bila secara bulanan terjadi kenaikan 4,27 persen, tetapi jika membandingkan transaksi nilai ekspor pada periode yang sama di tahun sebelumnya angka ini sangat kecil.

Ia mengatakan pencapaian nilai transaksi dengan perbandingan bulan yang sama dengan tahun berbeda atau pada Februari 2019 tercatat mengalami penurunan sebesar 26,18 persen dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 90,58 juta dolar AS.

Yos menyebutkan peningkatan nilai transaksi itu dipengaruhi oleh naiknya transaksi unggulan Sulsel yakni nikel dengan angka 38,77 juta dolar AS.

Pada komoditas ini, BPS mencatat kontribusi hingga 57,98 persen dari seluruh komoditas yang menjadi bahan ekspor. Sedangkan sisanya, terdapat komoditas garam belerang dan kapur sebesar 5,90 juta dolar AS (8,82 persen).

Untuk komoditas kakao atau coklat menyumbang 5,70 juta dolar AS (8,53 persen), besi dan baja sebesar 4,88 juta dolar AS (7,30 persen), serta biji bijian berminyak dan tanaman obat sebesar 4,74 juta dolar AS (7,09 persen) dari total nilai ekspor Sulawesi Selatan.

Bila dibandingkan dengan Januari 2019 maka komoditas nikel meningkat 2,01 persen, garam, belerang dan kapur meningkat 14,77 persen,  kakao/coklat meningkat 85,27 persen, besi dan baja meningkat 93,53 persen serta biji bijian berminyak dan tanaman obat yang menurun 22,09 persen.

"Di Sulsel itu ada 10 kelompok komoditas yang memberikan sumbangan nilai transaksi terbesar. Tapi kami selalu ambil lima angka terbesar komoditas dan setiap bulan kebutuhan ekspor berdasarkan komoditas selalu berubah-ubah kecuali nikel," ucapnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024