Jakarta (ANTARA) - Aktor nasional Randy Pangalila mengaku sulit tidur lantaran terpikir untuk mengeksplorasi tokoh petinju dalam film "Kucumbu Tubuh Indahku" yang disutradari Garin Nugroho.

"Dari awal gue menerima skrip itu, hari pertama sebelum gue syuting, gue sampai enggak bisa tidur karena mencoba mengeksplorasi karakter yang mau gue suguhkan di film mas Garin itu. Sampai besok syuting malem, gue enggak bisa tidur," kata pria yang terkenal lewat sinetron "Cinta Fitri" itu usai pemutaran perdana "Kucumbu Tubuh Indahku" di Jakarta, Senin.

Randy berperan sebagai seorang petinju yang memiliki kehidupan keras. Tokoh petinju itu juga harus bertanggung jawab untuk membiayai adik-adiknya.

Namun ketika bertemu dengan sosok Juno, yang diperankan oleh Muhammad Khan, tokoh petinju itu bisa menjadi sosok yang lembut.

"Itu film pertama gue untuk yang seperti itu. Sebelumnya, rata-rata ya drama. Itu juga yang jadi alasan pertama gue mau ngambil peran ini. Karena menurut gue, action aktor ini adalah sesuatu yang baru buat gue. Dan, gue pengen eksplor gitu," ujar mantan pacar Donita ini.



Berperan sebagai petarung tidak terlalu sulit bagi pria kelahiran 19 Oktober 1990 itu karena Randy telah memiliki dasar ilmu bela diri.

"Kesulitannya lebih ke.. kalau di sini kan, gue jadi petinju. Memang kalau dilihat, di situ banyak adegan yang keras. Itu ring-nya benar-benar kayu dan pas ada adegan membanting lawan, (harus) beberapa kali take. Gue mengalami benturan di lutut gue sampai lutut kanan gue itu cedera. Kulitnya itu sobek," katanya.

Semua adegan laga dilakukan sendiri oleh pemain sinetron "Nada Cinta" itu tanpa ada pemeran pengganti. Randy mengaku ingin merasakan secara langsung pengalaman menjadi seorang petinju agar dapat memaksimalkan kemampuan akting-nya.

"Karena menurut gue, satu secara feel, gue ngerasa karakter itu tidak akan hidup kalau misalnya gue pake stunt man. Gue sendiri tidak bisa merasakan apa yang mau disampaikan sama si karakter ini, di mana gue harus ngerasain sendiri itu sih," ujarnya.
 

Pewarta : Maria Cicilia
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024