Makassar (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menyerukan pesan Islam merupakan agama perdamaian pada kegiatan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) XXXI Tingkat Provinsi Sulsel Tahun 2019 di Kabupaten Tana Toraja, Sulsel.
Wagub Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dalam keterangannya di Makassar, Rabu, bercerita tentang Piagam Madinah di Zaman Rasullullah Nabi Muhammad Salallahu Wa Alaihi Wassalam, yang dijadikan tolak ukur kerukunan umat beragama dari berbagai keyakinan di Tanah Jazirah Arab.
"Agama Islam adalah agama perdamaian dan agama keselamatan," katanya pada acara pembukaan STQH XXXI.
Dalam kesempatan tersebut, Wagub juga mengatakan jika Tana Toraja adalah miniatur toleransi umat beragama dan itu dibuktikan dengan tampilnya sebagai tuan rumah STQH XXXI 2019.
Termasuk para tamu yang hadir dari berbagai tokoh lintas agama, Bupati dan Wakil Bupati Tana Toraja, Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, para Bupati dan Wali Kota se Sulsel, Asisten III Provinsi Sulsel, dan Kakanwil Kemenag Provinsi Sulsel.
Ia juga mengucapkan selamat bertanding kepada seluruh khafilah dan berpesan agar berkompetisi secara sportif.
"Seyogyanya, ini bukan hanya sekedar perlombaan, tetapi juga sebagai penguatan iman ke Allah Subhanahu Wata'ala dengan membaca Al Quran," ujar Wagub.
Bupati Tana Toraja, Nicodemus Biringkanae, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemprov Sulsel karena diberi amanah sebagai tuan rumah untuk menyelenggarakan acara STQH tingkat Provinsi Sulsel.
"Ini adalah suatu kehormatan sekaligus kepercayaan, bahwa toleransi umat beragama di Tana Toraja ini benar-benar dijunjung tinggi," ujar Nicodemus Biringkanae.
Pada kegiatan pembukaan dimulai dengan parade Kafilah 24 Kabupaten/Kota.
Kemudian dilanjutkan dengan atraksi seni budaya dan tarian tradisional Toraja, hingga pemukulan Beduk Getaran Sukma Ilahi oleh Wakil Gubernur Sulsel bersama Bupati Tana Toraja sebagai tanda dibukanya STQH.
Wagub Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dalam keterangannya di Makassar, Rabu, bercerita tentang Piagam Madinah di Zaman Rasullullah Nabi Muhammad Salallahu Wa Alaihi Wassalam, yang dijadikan tolak ukur kerukunan umat beragama dari berbagai keyakinan di Tanah Jazirah Arab.
"Agama Islam adalah agama perdamaian dan agama keselamatan," katanya pada acara pembukaan STQH XXXI.
Dalam kesempatan tersebut, Wagub juga mengatakan jika Tana Toraja adalah miniatur toleransi umat beragama dan itu dibuktikan dengan tampilnya sebagai tuan rumah STQH XXXI 2019.
Termasuk para tamu yang hadir dari berbagai tokoh lintas agama, Bupati dan Wakil Bupati Tana Toraja, Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, para Bupati dan Wali Kota se Sulsel, Asisten III Provinsi Sulsel, dan Kakanwil Kemenag Provinsi Sulsel.
Ia juga mengucapkan selamat bertanding kepada seluruh khafilah dan berpesan agar berkompetisi secara sportif.
"Seyogyanya, ini bukan hanya sekedar perlombaan, tetapi juga sebagai penguatan iman ke Allah Subhanahu Wata'ala dengan membaca Al Quran," ujar Wagub.
Bupati Tana Toraja, Nicodemus Biringkanae, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemprov Sulsel karena diberi amanah sebagai tuan rumah untuk menyelenggarakan acara STQH tingkat Provinsi Sulsel.
"Ini adalah suatu kehormatan sekaligus kepercayaan, bahwa toleransi umat beragama di Tana Toraja ini benar-benar dijunjung tinggi," ujar Nicodemus Biringkanae.
Pada kegiatan pembukaan dimulai dengan parade Kafilah 24 Kabupaten/Kota.
Kemudian dilanjutkan dengan atraksi seni budaya dan tarian tradisional Toraja, hingga pemukulan Beduk Getaran Sukma Ilahi oleh Wakil Gubernur Sulsel bersama Bupati Tana Toraja sebagai tanda dibukanya STQH.