Makassar (ANTARA) - Komoditi beras dan ikan bandeng tercatat menjadi penyumbang inflasi terbesar selama Ramadhan 1440 Hijriah. 

Hal itu dikemukakan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan Bambang Kusmiarso pada silaturahmi dengan para alim ulama di Makassar,  Sabtu.  

Menurut Bambang, ingginya tingkat kebutuhan pada Ramadhan yang biasanya tidak seimbang dengan stok di lapangan sehingga dapat menjadi pemicu inflasi. 

Data Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel menyebutkan kontribusi beras dan ikan bandeng/bolu terhadap inflasi masing-masing 29, 55 persen dan 3,69 persen untuk wilayah pedesaan dan wilayah perkotaan  3,25 persen. 

"Berkaitan dengan hal tersebut, perlu upaya bersama untuk menekan inflasi dalam upaya mensejahterakan masyarakat," katanya sembari meminta dukungan dan peran alim ulama untuk membantu menyosialisasikan masalah tersebut di masyarakat.

Pada acara diskusi itu hadir narasumber dari Tokoh Nahdatul Ulama Dr HM Arifin Hamid dan dari Muhammadiyah Dr  Abdul Rahman Rahim, serta moderator dari wartawan senior, Waspada Santing.  

Pada kesempatan itu kedua narasumber itu mengajak umat Muslim agar tidak melakukan konsumsi berlebih-lebihan yang kemudian dapat memicu inflasi.  

Dampak itu, diyakini akan meningkatkan angka kemiskinan jika inflasi tidak dapat ditekan. 

 

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024