London (ANTARA) - Kolaborasi tiga grup musik gamelan dari Bali, Jawa dan Sunda turut memeriahkan acara Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Inggris di London, Senin malam (17/6), yang dikemas dalam malam pentas seni dan budaya Indonesia.

Pertunjukan gamelan Bali dari kelompok Lila Cita, gamelan Jawa oleh Southbank Gamelan Player dan gamelan Sunda oleh Sekar Enggal, juga disertai penampilan ensemble dari grup Kyai Fatahillah pimpinan Iwan Gunawan berhasil memukau sekitar 800 penonton yang memenuhi Gedung Kesenian Cadogan Hall, London, Senin malam.

Selain gamelan, Kedutaan Besar Indonesia di London bekerja sama dengan seniman Indonesia dan Inggris juga menampilkan berbagai tarian, pertunjukan wayang kulit dan wayang golek raksasa serta penayangan film dalam Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Inggris.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy dan Menteri Negara Inggris untuk Asia dan Pasifik Mark Field turut hadir sebagai tamu kehormatan dalam malam pentas seni itu.

Salah seorang penonton, James Fairrie, mengaku sangat terpukau pada pertunjukan malam itu, terutama saat ketiga gamelan Jawa, Sunda dan Bali dimainkan bersamaan secara simultan.

"Pertunjukan malam ini sangat menarik dan penuh kejutan," ujar Fairrie yang berprofesi sebagai bankir dan beristrikan perempuan Indonesia.

Duta Besar Indonesia untuk Inggris Dr Rizal Sukma dalam sambutannya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada para seniman yang tampil memeriahkan peringatan HUT ke-70 Hubungan Diplomatik Indonesia dan Inggris.

Rizal mengatakan sejatinya hubungan Indonesia dan Inggris telah berlangsung sejak lama, bukan hanya dari 70 tahun lalu, tapi sejak Sir Thomas Stamford Bingley Raffles menjejakkan kakinya di tanah Jawa.

Karena itu, Dubes RI mengharapkan hubungan Indonesia dan Inggris yang telah terjalin sejak lama akan terus berlanjut dan semakin kuat di berbagai bidang, baik budaya, ekonomi maupun politik.

Malam pentas seni dan budaya itu juga dimeriahkan dengan pemutaran film dokumentasi tentang lebih dari 400 tahun hubungan antara Kepulauan Indonesia dan Kepulauan Inggris, menggunakan musik dan pemandangan tradisi budaya dari berbagai pulau di Indonesia.

Salah satu cuplikan dalam film itu menampilkan adegan kunjungan Sir Francis Drake ke Ternate pada 1579 dengan Kapal The Golden Hind, yang menandai awal dari berabad-abad perdagangan dan kerja sama antara kepulauan Nusantara dan Inggris.

Sebagian dari penampil dalam malam pentas seni budaya itu adalah seniman Inggris yang belajar di Indonesia melalui beasiswa dari pemerintah Indonesia.

 


Pewarta : Zeynita Gibbons, Azizah Fitriyanti
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024