Makassar (ANTARA) - Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar M Iqbal Samad Suhaeb meluncurkan program Jumat Ibadah di Masjid Sultan Alauddin Kompleks UMI, jalan Racing Center, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.

Jumat Ibadah diawali shalat Subuh berjamaah dengan jajaran pimpinan OPD Pemkot Makassar, pengurus masjid, dan masyarakat yang berdomisili di sekitarnya.

Di antara jamaah yang hadir, tampak Wakil Ketua DPRD Kota Makassar Adi Rasyid Ali yang bermukim tidak jauh dari masjid Sultan Alauddin.

Diharapkan, program gagasan Pj Wali Kota Iqbal dapat menjadi penguatan mental spritual melalui jalan dakwah di masjid - masjid setiap pekan di Jumat Subuh.

Dalam sambutannya Pj Wali Kota Iqbal mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kerukunan, kedamaian, dan toleransi antar umat beragama. Bersatu dalam keberagaman.

"Kerukunan menjadi amat penting, kerukunan menjadi kunci bagi kehidupan yang damai dan sejahtera. Kedamaian tidak mungkin tercipta jika kita tidak rukun dan bersatu, kesejahteraan tidak mungkin terwujud jika kita hidup dalam peselisihan," ujarnya.

"Marilah kita jadikan kerukunan, kedamaian dan kesejahteraan sebagai kunci untuk mewujudkan masyarakat kita yang majemuk menjadi masyarakat yang lebih unggul dan maju," tambahnya.

Penceramah Mansyur Ramli dalam Kuliah Tujuh Menit (Kultum) yang dibawakan, sangat mengapresiasi Pemkot Makassar yang telah meluncurkan program Jumat Ibadah tersebut untuk mendorong masyarakat utamanya bagi umat muslim meningkatkan ketaqwaan kepada sang pencipta.

Menurutnya, Jumat Ibadah yang dilaksanakan merupakan kebijakan yang baik dalam membangun akidah di tengah-tengah masyarakat yang sat ini mulai luntur.

"Kedatangan pak wali di samping melaksanakan ibadah juga menjadi wahana yang baik menjalin silaturahmi hablul minannas hubungan antara sesama manusia untuk menghindarkan diri kita terhadap berbagai masalah," paparnya.

Menurut mantan rektor dan guru besar UMI itu, untuk membentuk kualitas pribadi yang baik harus membentuk sistem seperti ini dengan menjalin hubungan yang baik antara sesama manusia, secara horizontal maupun secara vertikal.

"Kita tidak boleh memilih hablul minannas secara vertikal dan horizontal saja melainkan harus berjalan secara bersamaaan untuk meningkatkan kualitas dan membentuk iman kesalehan sosial kita," terangnya.

Untuk agenda Jumat Ibadah, diawali salat subuh berjamaah, kultum atau ceramah yang akan disampaikan pimpinan OPD secara bergilir, pembacaan surah Al Kahfi secara bersama - sama, shalat sunnah Syuruq, pembacaan surah Al Waqiah dan diakhiri dengan salat sunnah Duha.

Kultum atau ceramah agama akan disampaikan secara bergantian oleh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemkot Makassar dengan tema yang berbeda setiap pekannya.

Di hari perdana Jumat Ibadah, SKPD yang mendapatkan kesempatan pertama menyampaikan kultum adalah Inspektorat Kota Makassar.

"Bisa saja penceramah kita menyampaikan capaian program atau sosialisasi kebijakan pemerintah kota dalam ceramahnya atau tema lainnya yang berkaitan dengan ajaran Islam," kata Kabag Kesra Pemkot Makassar Dahyal.

Sejak Juni hingga Desember nanti akan ada 28 masjid yang menjadi lokasi Jumat Beribadah yang tersebar di kecamatan Rappocini, Tamalate, Mariso, Mamajang, Makassar, dan Panakkukang.

"Pemerintah kota Makassar meluncurkan Jumat Ibadah dengan harapan Makassar bisa menjadi kota yang religius di tengah heterogenitas masyarakatnya," tambah Dahyal.

Pihaknya berharap Jumat Ibadah ini dapat menjadi awal dari gerakan memakmurkan masjid yang diawali dari Makassar. Masjid bisa menjadi kekuatan sosial yang menawarkan keseimbangan hidup bagi masyarakat utamanya kaum muslimin dan muslimat.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024