Makassar (ANTARA) - Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sulawesi Selatan menggelar lomba hias nasi kuning dalam upaya melestarikan budaya daerah.

"Jadi memang lomba ini kita gelar untuk menyemarakkan HUT ke 55 BKOW. Nasi tumpeng atau nasi kuning itu kan bagian dari budaya," kata Ketua BKOW Sulsel Dr Majdah Arifin Nu'mang di Baruga Pattingalloang, Makassar, Kamis.

Menurutnya, nasi kuning merupakan kuliner khas yang kerap mewarnai berbagai hajatan di Indonesia, sehingga lomba hias nasi kuning itu juga dianggap sebagai kekayaan bangsa yang perlu dilestarikan.

Berbagai hiasan tampak melengkapi nasi tumpeng yang dipertandingkan. Hiasan itu juga terbuat dari lauk-pauk, seperti telur yang dibentuk sedemikian rupa sehingga semakin menarik.

"Jadi nasi kuning ini simbol budaya dan kebersamaan. Ini bagian kekayaan bangsa kita yang turut harus dilestarikan," tambah dia.

Sementara Ketua Panitia, Dra Syuhada menyampaikan ada 19 peserta dari 15 organisasi yang bersedia mengikuti kegiatan ini. Sementara BKOW menaungi sekitar 53 organisasi kewanitaan di Sulsel.

"Selain peringatan HUT BKOW Sulsel, ini juga dirangkaikan dengan halal bihalal untuk silaturahmi sesama pengurus dari semua organisasi kewanitaan," ungkapnya.

Diketahui juara pertama pada lomba hias nasi kuning yakni Ikatan Istri Dokter Indonesia wilayah Sulsel, disusul Wanita Hindu Dharma Indonesia dan juara ketiga ialah Aisyah Sulsel. Beberapa nasi kuning atau nasi tumpeng yang diperlombakan dalam rangka HUT ke 55 BKOW Sulsel di Baruga Pattingalloang, Makassar, Kamis (4/07/2019). ANTARA Foto/Nur Suhra Wardyah

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024