Mamuju (ANTARA) - Bupati Majene Provinsi Sulawesi Barat Fahmi Massiara mengatakan, partisipasi perempuan di bidang politik di daerah itu, masih sangat rendah, yakni baru lima persen.

"Secara realita politik, perempuan belum memenuhi kuota 30 persen, khususnya di Kabupaten Majene yang baru mencapai lima persen dari anggota legislatif yang berjumlah 25 orang," kata Fahmi Massiara, pada seminar Perempuan Dalam Politik, di Majene, Selasa.

Seminar yang digagas Bidang Kualitas Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga dan Kualitas Hidup Perempuan pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Majene itu, dilaksanakan di Aula Hotel Abrar.

Seminar itu diikuti 40 perempuan yang merupakan kader dari sejumlah partai politik di Kabupaten Majene.

Bupati mengatakan, perempuan turut mewarnai kompleksitas dunia politik.

Isu tentang peranan perempuan lanjut Bupati, menjadi isu yang selalu hangat dibicarakan di seluruh negara di belahan dunia.

Kehadiran perempuan di ruang politik tambahnya, semakin mendapat tempat meski masih ada juga yang menolak, padahal dalam konstitusi telah diatur mengenai kesetaraan antara perempuan dan laki-laki.

Dalam meningkatkan peran serta perempuan dalam dunia politik, pemerintah daerah melalui pemangku kepentingan, kata Fahmi Massiara, akan memotivasi dan memberikan penyadaran tentang potensi diri yang dimiliki perempuan.

"Seperti memahami perkembangan peran perempuan dalam politik, memahami kendala dan prospek perjuangan politik perempuan serta mampu meningkatkan kapasitas dan partisipasi perempuan dan berpolitik," ujar Fahmi Massiara.

Dalam pemerintahan yang dijalankannya, ia mengaku telah memberi kesempatan bagi perempuan untuk menduduki posisi sebagai pemimpin, mulai dari Kepala OPD, Camat dan dan Lurah.

"Yang paling penting, dia bisa mengaplikasikan kemampuannya dan kepiawaiannya," terang Fahmi Massiara.

Pewarta : Amirullah
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024