Palu (ANTARA) - Petani Kota Palu, Sulawesi Tengah periode 2018 memproduksi bawang merah lokal varietas lembah Palu sekitar 702 ton dengan produktivitas 47,45 kwintal per hektare.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Kota Palu Laila, di Palu, Jumat mengatakan produksi bawang merah lokal pada tahun 2018 mengalami penurunan cukup signifikan akibat dampak bencana, jika di banding 2017 produksi komoditas itu mencapai 900 ton dengan luas tanam 239 hektare.

"Luas tanam bawang lokal merosot tinggal 191 hektar akibat alih fungsi lahan perluasan pembangunan pemukiman dan peruntukan lain," ungkap Laila.

Selama 13 tahun terakhir sejak 2006 potensi lahan pertanian di Ibu Kota Sulteng mencapai 2.559 hektare, hal ini terus merosot dari tahun ke tahun, hingga 2018 lahan pertanian terisia tinggal 365 hektare.

Melihat potensi bawang lokal yang masih cukup diminati pasar maka Pemkot Palu mengeluarkan kebijakan akan menyediakan gudang penyimpanan benih yang diproduksi penangkar agar petani dapat memperoleh benih bermutu.

Hal ini dilakukan guna menjaga kualitas varietas unggul sebagai bahan baku bawang goreng yang dimanfaatkan untuk oleh-oleh khas Kota Palu.

"Petani setempat selalu mengedepankan kualitas dan kuantitas produksi. Sekali panen, petani mampu memproduksi empat sampai lima ton per hektar bawang selama masa panen," katanya menambahkan.

Dikemukakannya, sejak 2011 pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian telah melepas varietas lembah Palu sebagai komoditas unggulan dan diakui secara nasional pada sektor hortikultura.

Kebijakan selain membangun gudang penyimpan benih, pengembangan komoditas bawang lebih fokus pada varietas lembah Palu yang didukung melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Palu, sedangkan pengembangan bawang merah biasa dibantu melalui Anggaran Pemdapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Pengembangan kualitas bawang lokal sebagai upaya mendukung pengembangan sektor pertanian guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tutur Laila.

Pewarta : Muhammad Arshandi/Moh Ridwan
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024