Makassar (ANTARA) - PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi menyebut tidak ada kelangkaan LPG subsidi 3 kilogram, namun penyebabnya utamanya adalah perilaku spekulan yang bermain memanfatkan momen lebaran Idul Adha tahun ini.

"Tidak ada kelangkaan, kami sudah menyiapkan stoknya hingga Lebaran. Bila dicek faktanya di lapangan yang bermain spekulan begitupun ada juga pengecer," sebut Unit Manager Communication dan CSR Pertamina MOR VII Sulawesi, Ilwan Hatim di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu.

Menurut dia sesuai laporan yang diterima, setelah dicek ke agen, semuanya normal, bahkan stok dilebihkan, termasuk agen ke pangkalan juga sama. Selain itu harga tetap sama diberlakukan atau Harga Eceran Tertinggi (HET) dan tidak ada kenaikan.

Pihaknya menduga kuat adanya oknum ataupun orang-orang tertentu yang sengaja membeli banyak kemudian menimbun hingga terjadi kekurangan, selanjutnya menjual dengan harga diatas normal.

"Bisa saja ada inisitif orang tertentu ngumpulin LPG 3 kilogram, selanjutnya mencoba menjual lagi dengan kondisi harga dinaikkan. Kami berharap bila warga menemukan kejadian itu tolong dilaporkan ke kami atau pihak berwajib karena sudah meresahkan masyarakat," paparnya.

Selain itu, fakta lainnya ada upaya panic buying atau muncul kehawatiran masyarakat dengan membeli lebih karena termakan isu yang tidak benar. Hal ini tentu memicu pembelian LPG 3 kilogram secara berlebihan.

Padahal, kata Hatim, Pertamina MOR VII Sulawesi telah mendistribusikan hampir 500 ribu LPG 3 kilogram di seluruh Sulawesi guna mengantisipasi adanya kelangkaan LPG.

"Kami bahkan telah melakukan operasi pasar di beberapa tempat di Makassar dan daerah lainnya di Sulsel termasuk di wilayah Sulawesi, namun faktanya saat operasi pasar masih saja ada oknum memanfaatkan itu dengan yang membeli lebih banyak dari masyarakat dengan modus macam-macam," beber dia

Meski demikian, pihaknya juga telah melakukan upaya mendorong masyarakat mampu atau berpenghasilan menengah ke atas serta Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk beralih menggunakan LPG non subsidi Bright Gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram, sebab LPG 3 kilogram itu untuk orang kurang mampu.

"Kami siap melayani masyarakat yang mau mengkonversi LPG 3 kilogram ke 5,5 kilogram. Program kami bawa dua tabung 3 kilogram ditukar satu tabung 5,5 kilogram, tinggal diisi ulang seharga Rp73 ribu. Kalaupun hanya satu, cuma nambah Rp170 ribu, itu adalah salah satu program kami," tambahnya.

Sebelumnya, terjadi kekurangan stok LPG 3 Kilogram di sejumlah pangkalan hingga di tingkat pengecer pada sejumlah kecamatan di Makassar. Tidak hanya itu, harga satu tabung mengalami kenaikan Rp18 ribu hingga tertinggi Rp25 ribu per tabung.

Sementara harga untuk tingkat pangkalan, normalnya Rp15.500 ribu. Sedangkan di tingkat pengeceran berkisar Rp17.500 ribu Rp18 ribu saja. Tetapi, ada beberapa di tingkat eceran, harganya dinaikkan antara Rp22 ribu-Rp25 ribu.

"Akhir-akhir ini susah sekali cari gas 3 kilogram, itupun baru saya dapat di pengecer jauh dari rumah, saya belikan Rp22 ribu per tabung, tetapi kemarin harganya bisa sampai Rp25 ribu," ujar Sita warga Barukang IV, Kecamatan Ujungtanah Makassar.

 

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024