Mamuju (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengajak para pelaku usaha dan pemerintah daerah ikut berpartisipasi menyemarakkan Festival Sandeq Race 2019.
"Kami mengajak pihak swasta, khususnya para pelaku usaha serta pemerintah daerah untuk ikut berpartisipasi pada Sandeq Race tahun ini," ujar Kepala Dispar Sulbar, Farid Wajdi di Mamuju, Rabu.
Partisipasi pihak swasta dan pemerintah daerah itu, menurutnya yakni dengan mengisi acara pada setiap etape pada Sandeq Race itu.
"Kami inginkan kegiatan Sandeq Race sebagai panggung bagi mereka, baik para pelaku usaha maupun bagi pemerintah daerah untuk mensosialisasikan kegiatannya," ujar dia.
Ia mengaku telah berkoordinasi secara intens dengan tiga pemerintah daerah, yakni Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, Majene dan Pemkab Mamuju untuk terlibat secara aktif bagaimana mengisi acara pada kegiatan Sandeq Race itu.
Di Kabupaten Polewali Mandar, pelaksanaan Sandeq Race dikolaborasikan dengan penyelenggaraan PIFAF.
"Jadi, pas setelah pembukaan PIFAF dilanjutkan Sandeq Race. Begitupun saat peserta berada di Kabupaten Majene, kami harap pemerintah setempat ikut mengisi berbagai kegiatan untuk menghibur masyarakat dan menyambut peserta," terangnya.
Sementara saat di Kabupaten Mamuju, tambah dia pihaknya telah meminta pemerintah setempat agar menyambut para peserta saat finish.
"Pada pelaksanaan sebelumnya, tidak ada penyambutan seperti ini. Jadi mereka cuma datang di Mamuju kemudian finish. Kami menginginkan agar pemda mengapresiasi mereka," kata Farid Wajdi.
Ia menjelaskan, Sandeq Race merupakan kegiatan budaya yang unik yang perlu diangkat menjadi sebuah peristiwa atraksi yang terkait dengan pariwisata yang dapat meningkatan kunjungan wisatawan ke daerah itu.
Juga melalui kegiatan itu bagaimana menggaet turis berkunjung ke Sulbar.
"Jika kunjungan turis meningkat, maka efek yang ditimbulkan bisa berdampak luas. Jadi even Sandeq ini menjadi kunci masuk orang berkunjung ke Sulbar," tambahnya.
"Kami harapkan seperti itu karena ini destinasi yang bersifat bergerak. Jadi ada tiga hal yang diperoleh dari kegiatan ini, pertama pelestarian kebudayaan, kedua peningkatan aktraski wisata dan yang ketiga kunjungan wisata ke Sulbar. Itu yang menjadi sasaran kami agar dapat meningkat," jelas dia.
"Kami mengajak pihak swasta, khususnya para pelaku usaha serta pemerintah daerah untuk ikut berpartisipasi pada Sandeq Race tahun ini," ujar Kepala Dispar Sulbar, Farid Wajdi di Mamuju, Rabu.
Partisipasi pihak swasta dan pemerintah daerah itu, menurutnya yakni dengan mengisi acara pada setiap etape pada Sandeq Race itu.
"Kami inginkan kegiatan Sandeq Race sebagai panggung bagi mereka, baik para pelaku usaha maupun bagi pemerintah daerah untuk mensosialisasikan kegiatannya," ujar dia.
Ia mengaku telah berkoordinasi secara intens dengan tiga pemerintah daerah, yakni Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, Majene dan Pemkab Mamuju untuk terlibat secara aktif bagaimana mengisi acara pada kegiatan Sandeq Race itu.
Di Kabupaten Polewali Mandar, pelaksanaan Sandeq Race dikolaborasikan dengan penyelenggaraan PIFAF.
"Jadi, pas setelah pembukaan PIFAF dilanjutkan Sandeq Race. Begitupun saat peserta berada di Kabupaten Majene, kami harap pemerintah setempat ikut mengisi berbagai kegiatan untuk menghibur masyarakat dan menyambut peserta," terangnya.
Sementara saat di Kabupaten Mamuju, tambah dia pihaknya telah meminta pemerintah setempat agar menyambut para peserta saat finish.
"Pada pelaksanaan sebelumnya, tidak ada penyambutan seperti ini. Jadi mereka cuma datang di Mamuju kemudian finish. Kami menginginkan agar pemda mengapresiasi mereka," kata Farid Wajdi.
Ia menjelaskan, Sandeq Race merupakan kegiatan budaya yang unik yang perlu diangkat menjadi sebuah peristiwa atraksi yang terkait dengan pariwisata yang dapat meningkatan kunjungan wisatawan ke daerah itu.
Juga melalui kegiatan itu bagaimana menggaet turis berkunjung ke Sulbar.
"Jika kunjungan turis meningkat, maka efek yang ditimbulkan bisa berdampak luas. Jadi even Sandeq ini menjadi kunci masuk orang berkunjung ke Sulbar," tambahnya.
"Kami harapkan seperti itu karena ini destinasi yang bersifat bergerak. Jadi ada tiga hal yang diperoleh dari kegiatan ini, pertama pelestarian kebudayaan, kedua peningkatan aktraski wisata dan yang ketiga kunjungan wisata ke Sulbar. Itu yang menjadi sasaran kami agar dapat meningkat," jelas dia.