Banjarmasin (ANTARA) - Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan yang juga membidangi pertanian mengonsultasikan peningkatan fungsi jaringan irigasi dan embung yang terdapat di provinsi tersebut dengan Kementerian Pertanian Republik Indonesia di Jakarta.

"Pada kesempatan kali ini, kami mengonsultasikan jaringan irigasi Batang Alai di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST)," ujar anggota Komisi II DPRD Kalsel Ir Danu Ismadi Saderi MS di Banjarmasin,  Selasa,

Selain itu, DPRD juga mengonsultasikan dua embung di Kabupaten Tapin, Kalsel, lanjut pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) yang bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut lewat telepon seluler.

Mantan Kepala Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Banjarbaru, Kalsel, itu menyayangkan kalau Bendungan Batang Alai (sekitar 177 kilometer utara Banjarmasin) tidak sampai berfungsi maksimal karena faktor jaringan irigasinya.

"Kami juga menyayangkan kalau embung di Tapin (sekitar 117 kilometer utara Banjarmasin) sampai tidak berfungsi maksimal," ujar anggota DPRD Kalsel pengganti antarwaktu yang terpilih kembali menjadi legislator tingkat provinsi tersebut pada Pemilu 2019.

Mantan penyuluh spesialis pertanian itu berharap dengan maksimalnya fungsi jaringan irigasi Batang Alai "Bumi Murakata" HST serta embung di "Bumi Ruhui Rahayu" Tapin dapat makin meningkatkan produksi padi Kalsel yang kini berpenduduk empat juta jiwa lebih.

"Dengan meningkatnya produksi padi tersebut kita berharap makin memperkuat cadangan/ketahanan pangan Kalsel buat menunjang ketahanan pangan nasional, yang sekarang baru berada di urutan kesepuluh secara nasional," lanjutnya.

"Sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi), konsultasi Komisi II DPRD Kalsel yang diketuai Suwardi Sarlan SAg dari PPP tersebut kali ini melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sarana dan Prasarana (Sapras) Pertanian Kementan," demikian Danu.

Pewarta : Sukarli/Syamsuddin Hasan
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024