Makassar (ANTARA) - Rumah Sakit (RS) Habibie dan Ainun di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, akan menjadi RS rujukan baru bagi pasien di wilayah Parepare dan sekitarnya.
"Kalau kami di provinsi melihat kenyataan memang kita punya potensi untuk layanan kesehatan selain Makassar," kata Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah dalam keterangannya di Makassar, Jumat.
Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu menjelaskan, pembangunan RS di Parepare menjadi tempat pertemuan arus antara Parepare dengan daerah lainnya. Apalagi selama ini rujukan dari wilayah selatan, dari utara semuanya merujuk ke Makassar.
"Kami berharap RS Regional Parepare ini akan menjadi salah satu RS rujukan. Lebih dari itu kami ingin RS ini menjadi tourism hospital," kata Prof Nurdin Abdullah.
Mantan Sekjen Apkasi Indonesia ini menceritakan bagaimana orang Indonesia lebih mempercayai negara lain dari pada sumber daya manusia (SDM) sendiri.
"Coba bayangin kita orang Indonesia lebih mempercayai Singapura, padahal kita punya potensi dokter-dokter kita, kita tidak tahu. Apalagi ini RS, saya anggap paling strategis, kita menang view, coba di Makassar kita bisa lihat RS umum di tengah (kota)," kata alumnus Universitas Jepang itu.
"Ada lagi RS Stella Maris pinggir pantai. Tapi di sini (RS Habibie dan Ainun) di semua sudut kita bisa lihat sungai, pemandangan gunung, laut, teluk. Saya ingin mengatakan bahwa mungkin saja ada pasien belum diobati udah sembuh. Makanya itu yang saya bilang, Pak Wali harus betul-betul bikin buat jadi maksimal, kalau RS ini betul-betul menjadi andalan kita," ujarnya.
Orang nomor satu di Pemprov Sulsel ini mengaku sangat kagum melihat keindahan RS Regional Habibie dan Ainun di Kota Parepare yang sangat indah serta sejuk.
"Jujur saja saya takjub melihat pertama posisi RS. Yang kedua desainnya juga, mudah-mudahan dengan jadinya RS ini orang tidak berpikir lagi ke Singapura, ke Vietnam, tapi ke Parepare. Itu harapan kami," kata alumni Fakultas Kehutanan Unhas Makassar ini.
Sesuai dengan target pekerjaan, akhir tahun ini RS tersebut akan segera rampung, meskipun masih ada keterbatasan, baik Kota Parepare maupun Pemprov Sulsel.
"Desember Insyaallah selesai. Ya tentu Pemkab Parepare punya keterbatasan, tapi provinsi juga punya tanggung jawab supaya bisa menghadirkan layanan kesehatan secara adil dan merata. Jadi, nggak perlu harus ke Makassar, jadi yang berada di sekitar Parepare ke RS ini saja. Makanya saya dengan Pak Wali terus menyupport untuk menyelesaikan RS ini," ujarnya.
"Kalau kami di provinsi melihat kenyataan memang kita punya potensi untuk layanan kesehatan selain Makassar," kata Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah dalam keterangannya di Makassar, Jumat.
Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu menjelaskan, pembangunan RS di Parepare menjadi tempat pertemuan arus antara Parepare dengan daerah lainnya. Apalagi selama ini rujukan dari wilayah selatan, dari utara semuanya merujuk ke Makassar.
"Kami berharap RS Regional Parepare ini akan menjadi salah satu RS rujukan. Lebih dari itu kami ingin RS ini menjadi tourism hospital," kata Prof Nurdin Abdullah.
Mantan Sekjen Apkasi Indonesia ini menceritakan bagaimana orang Indonesia lebih mempercayai negara lain dari pada sumber daya manusia (SDM) sendiri.
"Coba bayangin kita orang Indonesia lebih mempercayai Singapura, padahal kita punya potensi dokter-dokter kita, kita tidak tahu. Apalagi ini RS, saya anggap paling strategis, kita menang view, coba di Makassar kita bisa lihat RS umum di tengah (kota)," kata alumnus Universitas Jepang itu.
"Ada lagi RS Stella Maris pinggir pantai. Tapi di sini (RS Habibie dan Ainun) di semua sudut kita bisa lihat sungai, pemandangan gunung, laut, teluk. Saya ingin mengatakan bahwa mungkin saja ada pasien belum diobati udah sembuh. Makanya itu yang saya bilang, Pak Wali harus betul-betul bikin buat jadi maksimal, kalau RS ini betul-betul menjadi andalan kita," ujarnya.
Orang nomor satu di Pemprov Sulsel ini mengaku sangat kagum melihat keindahan RS Regional Habibie dan Ainun di Kota Parepare yang sangat indah serta sejuk.
"Jujur saja saya takjub melihat pertama posisi RS. Yang kedua desainnya juga, mudah-mudahan dengan jadinya RS ini orang tidak berpikir lagi ke Singapura, ke Vietnam, tapi ke Parepare. Itu harapan kami," kata alumni Fakultas Kehutanan Unhas Makassar ini.
Sesuai dengan target pekerjaan, akhir tahun ini RS tersebut akan segera rampung, meskipun masih ada keterbatasan, baik Kota Parepare maupun Pemprov Sulsel.
"Desember Insyaallah selesai. Ya tentu Pemkab Parepare punya keterbatasan, tapi provinsi juga punya tanggung jawab supaya bisa menghadirkan layanan kesehatan secara adil dan merata. Jadi, nggak perlu harus ke Makassar, jadi yang berada di sekitar Parepare ke RS ini saja. Makanya saya dengan Pak Wali terus menyupport untuk menyelesaikan RS ini," ujarnya.