Mamuju (ANTARA News)-Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Dr.Ahmad Farhan Hamid,MS, mengatakan, Pancasila sebagai dasar negara bukan hanya untuk dihafal, namun yang terpenting adalah bagaimana mengamalkan dalam kehidupan bermsyarakat.
"Implementasi pengamalan pancasila sebagai dasar negara harus dijalankan dan diterapkan dalam kehidupan diri sendiri dan bermasyarakat," katanya, saat memberikan sambutan dalam acara lomba cerdas-cermat Sosialisasi Pancasila, UUD 45 dan Bhinneka Tunggal Ika, di Mamuju, Minggu.
Menurutnya, ada empat pilar yang harus diamalkan selaku anak bangsa yakni mengamalkan nilai-nilai Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan di wilayah nusantara ini.
"Negara kita yang terdiri dari ribuan pulau dengan bahasa setempat yang mencapai ribuan serta beraneka ragam suku budaya dan agama harus saling menjunjung tinggi atas perbedaan sesuai dengan nilai Pancasila," katanya.
Olah karenanya, perbedaan suku, agama dan bahasa setempat bukanlah sebuah hal yang harus dipertentangkan karena keberagaman itu menjadi alat pemersatu bangsa sesuai dengan empat pilar yang dimiliki bangsa ini.
Ia mengatakan, empat pilar tersebut harus diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat khususnya melalui sosialisasi dalam dunia pendidikan di tingkat sekolah.
"Peran serta semua pihak termasuk pelajar sebagai generasi muda penerus perjuangan bangsa harus lebih memahami empat pilar tersebut dalam rangka mempertahankan wilayah NKRI," katanya. (T.KR-ACO/A033)
"Implementasi pengamalan pancasila sebagai dasar negara harus dijalankan dan diterapkan dalam kehidupan diri sendiri dan bermasyarakat," katanya, saat memberikan sambutan dalam acara lomba cerdas-cermat Sosialisasi Pancasila, UUD 45 dan Bhinneka Tunggal Ika, di Mamuju, Minggu.
Menurutnya, ada empat pilar yang harus diamalkan selaku anak bangsa yakni mengamalkan nilai-nilai Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan di wilayah nusantara ini.
"Negara kita yang terdiri dari ribuan pulau dengan bahasa setempat yang mencapai ribuan serta beraneka ragam suku budaya dan agama harus saling menjunjung tinggi atas perbedaan sesuai dengan nilai Pancasila," katanya.
Olah karenanya, perbedaan suku, agama dan bahasa setempat bukanlah sebuah hal yang harus dipertentangkan karena keberagaman itu menjadi alat pemersatu bangsa sesuai dengan empat pilar yang dimiliki bangsa ini.
Ia mengatakan, empat pilar tersebut harus diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat khususnya melalui sosialisasi dalam dunia pendidikan di tingkat sekolah.
"Peran serta semua pihak termasuk pelajar sebagai generasi muda penerus perjuangan bangsa harus lebih memahami empat pilar tersebut dalam rangka mempertahankan wilayah NKRI," katanya. (T.KR-ACO/A033)