Makassar (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel Lies F Nurdin mengimbau sekolah menyiapkan dispenser di setiap ruangan kelas sebagai upaya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

"Dengan adanya dispenser di kelas maka diharapkan siswa bisa membawa 'tumbler' dari rumah," kata Lies F Nurdin saat melakukan sidak di empat sekolah di Makassar, Senin.

Kepala Biro Kesejahteraan Sulsel juga menganjurkan penggunaan tumbler di kalangan sekolah.

"Penggunaan tumbler sangat bagus. Kami mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan PKK," katanya.

Ketua TP PKK Sulsel bersama Ketua TP PKK Kota Makassar melakukan sidak di empat sekolah menengah atas wilayah kota Makassar, yakni SMK 5 Kota Makassar, SMA 17 Kota Makassar, SMA 4 Kota Makassar dan SMK 4 Kota Makassar hari ini, Senin (2/9).

Diawali dengan kunjungan ke SMK 5 (STM Pembangunan) Kota Makassar, istri Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah itu meninjau langsung sekolah yang dihuni oleh lebih dari seribu siswa tersebut.

"Jadi hari ini kami turun bersama seluruh pengurus PKK provinsi dan kotamadya, juga dari dinas kesehatan dan biro kesejahteraan ke empat sekolah di Makassar. Kami datang sengaja tidak memberitahukan sebelumnya. Tujuannya untuk melihat kondisi di sekolah secara langsung apa adanya," kata Lies.

Dalam sidak di empat sekolah tersebut Lies melihat langsung proses pembelajaran siswa di dalam kelas. Ia pun meninjau kondisi toilet dan kantin yang ada di sekolah.

Kondisi toilet yang kurang terawat dan bahan-bahan makanan yang dikonsumsi para siswa di sekolah menjadi perhatian utama dari Bunda PAUD Provinsi Sulawesi Selatan ini.

"Saya mau melihat kantinnya dan kebersihan toiletnya. Juga keanekaragaman makanan untuk siswa. Apakah sehat,  apakah mengandung pewarna buatan atau mengandung pemanis buatan," ujarnya.

Selain itu, Lies yang juga berprofesi sebagai dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan UNHAS menanggapi kondisi Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di masing-masing sekolah yang disidak.

“UKS itu sangat perlu sekali. Anak-anak kan ada saja yang tiba-tiba sakit demam, mereka harus diistirahatkan dahulu di UKS sambil ditangani guru yang terlatih, kemudian dikabari orang tuanya untuk menjemput anaknya. Tadi masih ada satu sekolah yang UKS-nya belum layak pakai," katanya.

Dari hasil sidak tersebut, diketahui masih terdapat toilet yang kurang layak pakai dan jumlah toilet yang belum sebanding dengan jumlah siswa. Begitupun dengan kondisi kantin-kantin dari empat sekolah tersebut. Masih banyak ditemui penjual yang menjajakan makanan-makanan yang mengandung pewarna dan pemanis buatan. Penggunaan air minum dalam kemasan sekali pakai pun masih banyak ditemui pada empat sekolah tersebut.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024