Makassar (ANTARA) - Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar M Iqbal Samad Suhaeb menghadiri penobatan Karaeng Turikale yang baru oleh lembaga adat di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis.
Penobatan Karaeng Turikale kembali digelar, setelah 73 tahun vakum.
Iqbal menghadiri penobatan Karaeng Turikale itu, bersama Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah.
Turut hadir 70 raja dan Sultan se Nusantara, Sultan Sepuh Cirebon PRA Arief Natadiningrat, Sultan Sumbawa, Raja Tapanuli Selatan, Sultan Sekala Berak Lampung, Sultan Kutai Kartanagara.
Selain itu hadir pula delapan bangsawan dari luar negeri ikut menyaksikan prosesi penobatan ini, antara lain dari Amerika Serikat, Malaysia dan Meksiko.
Figur yang dipandang mampu memikul amanah tersebut yakni Brigjen Pol (Purn) Dr H Andi Achmad Aflus Mapparessa bin Haji Andi Mapparessa Daeng Sitaba bin La Palaguna Daeng Marowa bin I Sanrima Daeng Parukka yang merupakan keturunan Karaeng Turikale sebelumnya.
“Selamat atas penobatan ini, beliau memang pantas memegang amanah ini. Karena beliau terkenal sopan, santun, adil dan bertanggung jawab. Insya Allah amanah ini beliau jalankan dengan baik,” papar Iqbal.
Sejumlah prosesi adat dijalankan saat pelaksanaan tradisi penobatan raja tersebut yang disaksikan para hadirin.
Tradisi itu merupakan warisan kekayaan budaya khas Turikale seperti Mala Lise’ Tana Menroja, Lekka Wae Loppo, Cemme Majeng, Pasitekkereng Lawolo, Ripasessu ri Menrawe, Ripallejja Tana Menroja.
Penobatan ini pun merupakan kesepakatan bersama keluarga besar dan tokoh adat atau sesepuh Turikale.
Penobatan Karaeng Turikale kembali digelar, setelah 73 tahun vakum.
Iqbal menghadiri penobatan Karaeng Turikale itu, bersama Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah.
Turut hadir 70 raja dan Sultan se Nusantara, Sultan Sepuh Cirebon PRA Arief Natadiningrat, Sultan Sumbawa, Raja Tapanuli Selatan, Sultan Sekala Berak Lampung, Sultan Kutai Kartanagara.
Selain itu hadir pula delapan bangsawan dari luar negeri ikut menyaksikan prosesi penobatan ini, antara lain dari Amerika Serikat, Malaysia dan Meksiko.
Figur yang dipandang mampu memikul amanah tersebut yakni Brigjen Pol (Purn) Dr H Andi Achmad Aflus Mapparessa bin Haji Andi Mapparessa Daeng Sitaba bin La Palaguna Daeng Marowa bin I Sanrima Daeng Parukka yang merupakan keturunan Karaeng Turikale sebelumnya.
“Selamat atas penobatan ini, beliau memang pantas memegang amanah ini. Karena beliau terkenal sopan, santun, adil dan bertanggung jawab. Insya Allah amanah ini beliau jalankan dengan baik,” papar Iqbal.
Sejumlah prosesi adat dijalankan saat pelaksanaan tradisi penobatan raja tersebut yang disaksikan para hadirin.
Tradisi itu merupakan warisan kekayaan budaya khas Turikale seperti Mala Lise’ Tana Menroja, Lekka Wae Loppo, Cemme Majeng, Pasitekkereng Lawolo, Ripasessu ri Menrawe, Ripallejja Tana Menroja.
Penobatan ini pun merupakan kesepakatan bersama keluarga besar dan tokoh adat atau sesepuh Turikale.