Makassar (ANTARA) - Sedikitnya 500 -1000 orang target yang akan bergabung dalam Komunitas Indonesia Pa'rasanganta latihan tari menghadapi Flashmob Tarian Tradisional secara bertahap di sejumlah kota besar di Indonesia. 

"Latihan ini untuk mempersiapkan tarian tradisional yang dilakukan secara massif untuk Flashmob Tari Tradisional yang bertujuan mengangkat budaya lokal dan memperkokoh persatuan dan kesatuan," kata salah seorang penari dari Komunitas Indonesia Pa'rasanganta c Lusia Palulungan di Makassar, Minggu. 

Kegiatan tari tradisional massal dengan target peserta 500 hingga 1000 orang ini, lanjut dia, sudah mulai bergulir sejak 18 Agustus 2019 di Ibukota Negara yakni Jakarta. Selanjutnya 1 September 2019 dilakukan di Bandung, Jawa Barat dan menyusul Kota Medan pada 15 September 2019 dan Kota Makassar 21 September 2019. 

Kemudian kegiatan serupa diteruskan di Kota Ambon, NTB dan seterusnya di daerah Kawasan Timur Indonesia. Flash mob Tarian Tradisional ini sekaligus menyosialisasikan tari tradisional yang kurang diperhatikan lagi.

"Selain itu untuk mengajak anak milenial atau generasi era 4.0 untuk mengenal dan mencintai budaya dan tari tradisionalnya," kata Aktivis LBH Apik ini. 

Sementara untuk Flashmob Tarian Tradisional di Makassar, Husaima Husain penggiat flashmob ini mengatakan memilih tari Pakkarena karena merupakan tarian penghormatan pada tetamu juga tarian ini sudah mulai ditinggalkan generasi muda, sehingga harus diperkenalkan lagi. 

Hal itu dinilai penting, agar generasi penerus bangsa tidak melupakan kebudayaan dan kearifan lokal. Karena itu, harus terus disosialisasikan pada generasi milenial yang serba praktis kehidupannya.

"Karena itu pada flashmob ini semua generasi bersatu-padu, ibu-ibu dan anak-anak remajanya," ujarnya sembari mengimbuhkan komunitas yang berlatih di halaman Kantor Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Makassar ini hanya bagian dari komunitas besar yang akan bergabung bersama pada hari H. 
 

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024