Makassar (ANTARA) - Ketua Umum Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Prof Ambo Asse turut mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya putra kebanggan Sulawesi Selatan, mantan Presiden RI ke tiga Prof BJ Habibi karena sakit di RSPAD Gatot Subroto, Rabu malam (11/09/2019).

"Innalillahiwainnailaihiradjiun, masyarakat dan anak muda Indonesia sekarang harus mengambil hikmah dari perjalanan hidup beliau yang banyak menginspirasi," ungkapnya di Makassar, Rabu.

Almarhum BJ Habibi dianggap sosok yang sangat membanggakan, apalagi almarhum lahir sebagai putra Bugis asal Parepare yang telah mengharumkan nama Indonesia hingga ke mancanegara. 

Sehingga hampir semua sudut kehidupannya dan semangat juangnya lewat karyanya perlu di apresiasi dan direplikasi generasi Indonesia.

"Memang tidak ada yang sempurna, setiap orang punya kekurangan, tetapi BJ Habibie sangat layak untuk diteladani dan belajar dari aspek kehidupan almarhum," jelasnya.

Menurut Ambo Asse, pihak Muhammadiyah merasa sangat kehilangan atas wafatnya putra kelahiran Parepare 83 tahun silam.
Baginya, BJ Habibi merupakan seorang cendekia yang turut membangun Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

"Kami turut bersedih dan sangat kehilangan sosok pejuang seperti beliau. Umat Muslim pasti sangat kehilangan seorang guru sekaligus kebanggan warga Sulsel," katanya.

Wafatnya suami almarhum Ainun itu dipastikan mengisahkan sedih kepada ummat Islam di Indonesia sebagai salah satu tokoh agama Islam. 
 

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024