Makassar (ANTARA) - Pemimpin Bank Muamalat Regional Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua) Ahmad S Ilham menyatakan wafatnya Presiden Ketiga RI Baharuddin Jusuf Habibie menjadi duka bagi Bank Muamalat.

"Kepergian untuk selamanya Bapak BJ Habibie menjadi duka bagi Bank Muamalat karena jasa beliau sangat besar hingga bank syariah ini masih eksis sampai sekarang," ujar Ahmad S Ilham di Makassar, Rabu.

Ia mengungkapkan Prof. Dr Ing. BJ Habibie FREng adalah orang dibalik layar dan pencetus dari lahirnya bank syariah pertama di Indonesia hingga saat ini.

Ia mengatakan sejarah hidup Bapak Teknologi RI ini sangat mengagumkan. BJ Habibie lama menjabat Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), lalu wakil presiden, hingga menggantikan Soeharto sebagai Presiden RI usai reformasi 1998.

Pada sisi lain, tidak banyak yang mengetahui jika Habibie yang merupakan salah satu putra kebanggaan Sulawesi Selatan ini juga pendiri salah satu bank syariah pertama di Indonesia, Bank Muamalat.

Menurut Ahmad S Ilham, wafatnya BJ Habibie menjadi kehilangan bagi seluruh elemen anak bangsa termasuk Bank Muamalat yang berdiri berkat partisipasi aktif dari Presiden ke-3 itu.

"Bapak BJ Habibie begitu banyak memberikan banyak syafaat bagi negeri ini dan tentunya teruntuk Bank Muamalat dan ummat. Sosok BJ Habibie tak akan pernah tergantikan," ucapnya.

Selain itu, lanjut dia, kepedulian BJ Habibie terhadap Bank Muamalat terus berlanjut hingga sekarang, di mana putra dari BJ Habibie, yakni Ilham Habibie menjadi Komisaris Utama Bank Muamalat saat ini.

Bacharuddin Jusuf Habibie wafat dalam usia 83 tahun pada pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Rabu.

Putra Habibie, Thareq Kemal Habibie, menyebut bahwa Wakil Presiden ketujuh Republik Indonesia itu wafat karena faktor usia.*
 

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024