Makassar (ANTARA) - Sebanyak 1.350 mahasiswa baru Universitas Islam Makassar (UIM) mengirimkan doa dan Al fatihah atas meninggalnya Presiden ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie pada Rabu petang 11 September 2019.

Kiriman doa itu dipimpin langsung Rektor UIM, Majdah Arifin Nu'mang pada Rapat Senat Terbuka Luar Biasa dalam rangka penyambutan mahasiswa baru dan pembukaan training ESQ di aula Kampus UIM, Kamis.

"Ada 1.350 mahasiswa baru yang kita sama-sama mengirimkan Al Fatihah buat Almarhum BJ Habibie sebagai tokoh panutan untuk diteladani," ucap Majdah.

Pada kesempatan itu juga dilakukan pembukaan Pesantren Arbain yang akan berlangsung selama sembilan hari yakni melaksanakan 40 waktu sholat di Kampus UIM.

Menurut Majdah, pelaksanaan Pesantren Arbain tersebut tidak lepas dari gagasan BJ Habibie yang mencetuskan keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dengan iman dan taqwa (imtaq). Keduanya harus selaras  dimiliki generasi Indonesia.

Sebab, Indonesia sebagai negara yang berketuhanan berkewajiban  tidak hanya memiliki kemampuan secara ilmu pengetahuan, namun juga terhadap keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa.

"Karena tanpa iman, menurut bapak BJ Habibie, maka si cerdas bisa menyalahgunakan kemampuannya untuk hal-hal yang merugikan orang lain dan bangsanya sendiri," tutur Majdah.

Majdah menyebutkan penerimaan mahasiswa baru pada kampus yang berada di Jalan Urip Sumihardjo Makassar itu mencapai 1.800 lebih, namun hanya 1.350 yang mengikuti masa orientasi yang ditandai dengan pelaksanaan Pesantren Arbain.

 

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024