Makassar (ANTARA News) - Tim Ekspedisi Garis Depan Nusantara yang melakukan jelajah laut sepanjang 11 ribu kilometer di perairan di kawasan timur Indonesia (KTI) berhasil mendata sebanyak 92 pulau-pulau terluar di kawasan itu.

"Setelah menempuh perjalanan sepanjang 11 ribu kilometer perairan laut, tim  Ekspedisi Garis Depan ini berhasil mendata 92 pulau-pulau terluar potensial yang juga bagian dari program kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan," kata Perwira Penerangan Lantamal VI Kapten Danu Pranoto, di Makassar, Senin.

Ia menjelaskan, tim ekspedisi menggunakan Kapal Phinisi Kapal Layar Motor (KLM) Cinta Laut melakukan jelajah sejak November 2009 yang dilepas  Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad tiba di Markas Komando Lantamal VI Makassar, Minggu.

Dikatakannya, perjalanan yang dilakukan tim ekspedisi bertujuan untuk mendata semua pulau-pulau terluar yang berada di garis terdepan KTI.

Selain mendata pulau-pulau itu, tim ekspedisi juga meneliti demografi pulua, kekayaan laut sekitar serta mendata aneka flora dan fauna laut yang hidup di sekitar pulau.

Ekspedisi ini juga bertujuan meningkatkan rasa cinta dan memiliki tanah air dengan menyusuri sebanyak 92 pulau yang merupakan pulau terluar dan menjadi titik batas negara.

Tim ekspedisi itu beranggotakan sembilan orang dengan dibantu oleh tujuh anak buah kapal (ABK) dan nakhoda kapal Aris Nugroho.

Sebelumnya, Ketua Dewan Penasehat Ekspedisi, Sarwono, menjelaskan, ekspedisi tersebut sangat diperlukan setelah adanya pelajaran sengketa Sipadan dan Ligitan dengan negara tetangga Malaysia.

Tidak hanya itu, katanya, ekspedisi ini juga untuk membantu mengentaskan kemiskinan penduduk di daerah terpencil utamanya di pulau-pulau terluar.

"Dengan adanya ekspedisi ini, diharapkan pulau-pualu terluar yang belum punya nama bisa secepatnya memiliki nama karena tahun ini harus segera dilaporakan pada Sidang Umum PBB," katanya. (T.KR-MH/S016)    

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024