Palu (ANTARA) - Perum Bulog Sulawesi Tengah diminta melaksanakan operasi pasar guna menekan gejolak harga cabai di pasaran sebagai salah satu komoditas pangan yang banyak dibutuhkan masyarakat.

"Ini salah satu dari sejumlah komoditas pangan yang oleh pemerintah dipercayakan kepada Perum Bulog untuk ditangani selain beras, gula pasir, dan minyak goreng," kata Achrul Udaya, salah seorang pengurus Kadin Provinsi Sulteng.

Ia mengatakan ada 11 komoditas pangan yang diserahkan pemerintah kepada Perum Bulog dan cabai salah satunya.

Karena itu, jika terjadi gejolak harga pada komoditas pangan, maka Bulog segera melakukan intervensi pasar untuk menstabilkan kembali kenaikan harganya.

Di Kota Palu, kata dia, sudah sepekan terakhir ini, harga cabai mengalami kenaikan tajam.

Menurut dia, kenaikan harga cabai di pasaran sudah di atas batas wajar sehingga perlu segera diatasi.

Mengingat cabai merupakan salah satu kebutuhan pangan yang harus selalu tersedia di pasaran dengan stok yang memadai dan harga yang normal, maka Perum Bulog bersama instansi terkait di daerah ini perlu segera melakukan antisipasi dengan menggelar operasi pasar.

Operasi pasar sangat dibutuhkan agar pedagang tidak semakin leluasa menaikkan harga dengan alasan bahwa stok cabai kurang dan permintaan meningkat.

Harga cabai di tingkat pengecer saat ini sudah di atas Rp70 ribu/kg. Bahkan ada pedagang yang menjual sampai Rp100 ribu/kg.

Padahal, kata Achrul dalam kondisi normal, harga cabai di pasaran hanya berkisar Rp25 ribu/kg.

Beberapa ibu rumah tangga membenarkan harga cabai di pasaran naik tajam.

"Menurut pedagang mereka hanya menyesuaikan harga, sebab di tingkat produsen sudah naik," kata Fadilah, seorang ibu rumah tangga.

Hal senada juga disampaikan Yuyun. Ia juga mengaku harga cabai di tingkat pengecer di kawasan Pasar Masomba Palu sejak beberapa hari lalu sudah naik.

"Sebelumnya harga masih Rp50 ribu/kg. Sekarang ini sudah mencapai Rp70 ribu/kg," kata dia.

Mereka juga berharap pemerintah daerah, terutama Perum Bulog segera melakukan operasi pasar agar harga cabai bisa kembali stabil.

Pewarta : Anas Masa
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024