Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menghadirkan 150 siswa-siswi mengikuti kegiatan belajar di Museum Balla Lompoa Gowa sebagai upaya pelestarian kebudayaan daerah ini.

Kegiatan yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, H Muchlis, Rabu juga digelar dalam rangka memperingati Hari Museum Nasional Tahun 2019.

"Museum adalah jendela untuk melihat kebesaran masa lalu sekaligus menumbuhkan semangat di masa depan, karena orang tidak akan pernah sukses melihat ke depan kalau mereka tidak tahu apa yang terjadi di belakang," kata Muchlis.

Mengangkat tema "Mengenal Warisan Budaya Daerah Kabupaten Gowa Melalui Koleksi Meseum Balla Lompoa", belajar di museum ini melibatkan siswa-siswi dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Tujuannya agar para generasi muda dapat mengenal sejarah peninggalan kerajaan Gowa dan koleksi benda pusaka yang ada.

H Muchlis sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena di era milenium saat ini, masyarakat utamanya pelajar hampir tidak lagi memiliki minat untuk berkunjung ke Museum. Padahal salah satu indikator sebuah daerah atau negara yang maju yaitu banyaknya orang yang berkunjung ke Museum.

Menurutnya, masyarakat Gowa patutnya berbangga karena memiliki kekayaan berupa bahasa kata dan bahasa tulis yang tidak semua dimiliki oleh suku di dunia. Sehingga Suku Makassar mendapatkan pengakuan tertinggi peradaban di dunia.

"Bahasa lisan kita yaitu bahasa Makassar dan bahasa tulis kita yaitu lontara. Dari sekian ratus suku yang ada di Indonesia bahkan ribuan suku di dunia, tidak semuanya memiliki bahasa lisan dan tulis dan Gowa memiliki kedua-duanya," urainya.

Sementara Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gowa, Iqbal menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk meningkatkan minat masyarakat khususnya generasi muda di Kabupaten Gowa berkunjung ke Museum.

"Ini adalah salah satu upaya dari pemerintah untuk memberikan pengetahuan siswa siswa tentang sejarah meseum Balla Lompoa dan koleksi benda- benda pusaka yang ada di meseum serta fungsi dari museum itu sendiri," ungkapnya.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024