Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya (WDB) Ditjen Kebudayaan, Kemdikbud Najamuddin Ramly mengajak DPRD dan Pemkot Tanjungpinang, Kepulauan Riau membawa kuliner Tanjungpinang ke Eropa, agar makanan Indonesia lebih menggelobal..

"Padahal masakan kita pernah jadi juara di dunia. Seperti rendang, sate dan nasi goreng," ujarnya saat membuka acara Festival dan Pameran Kuliner Tradisional Melayu yang digelar BPNB Kepri, di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Kamis (17/10).

Menurut Nadjamuddin, Indonesia selama ini hanya dikenal dunia lewat budayanya saja. Sementara di sektor kuliner, negara ini masih kalah sama Vietnam apalagi dengan Thailand dan China.

Ia mengatakan di Belanda ada sekitar 300 restoran masakan Indonesia yang dikelola orang belanda asli, peranakan belanda, orang Indonesia yang jadi warga negara Belanda, serta orang Indonesia yang masih kerja di Belanda.

Kemudian, 200 kilometer dari Belanda, di Brussel Belgia tinggal dua restoran Indonesia, kalah sama vietnam. Dari Brussel ke Paris tinggal tiga restoran Indonesia, kalah sama Vietnam dan Thailand. Apalagi China yang sudah ada di mana-mana ada.

Saat membuka Festival dan Budaya Melayu Kepri tersebut. Najamuddin Ramly mengagumi rasa masakan tradisional yang jadi ciri khas masyarakat setempat.

"Melayu Kepri tak hanya kaya tradisi lisannya, kulinernya juga beragam. Namanya juga luar biasa, ada laksamana mengamuk, air dohor, prata dan sebagainya,” kata Najamuddin.

Usai membuka acara, Najamuddin tampak tergiur dengan aneka menu makanan yang ada di lokasi pameran kuliner.

Seketika itu juga, ia mencicipi ikan asap pedas, sotong masak hitam dan prata kosong.

”Festival kuliner seperti ini sangat bagus, banyak kuliner tradisional kita yang perlu diangkat dan mendunia. Seperti halnya rendang dan sate,”uja

Lomba memasak digelar, Kamis (17/10) yang diikuti 10 tim dari seluruh kecamatan di Tanjungpinang. Sementara pameran kuliner berlangsung 17-19 Oktober 2019.

Lomba memasak sendiri dewan jurinya spesial, yakni Juwariyah Syahrul, istri Wali Kota Tanjungpinang, sekaligus Ketua TP PKK Tanjungpinang.

Dua juri lainnya, yakni Kepala BPNB Kepri, Toto Sucipto dan Anty dari Tim Indonesiana Kemdikbud.




 

Pewarta : Ogen
Editor : Suriani Mappong
Copyright © ANTARA 2024