Makassar (ANTARA) - Kepala Stasiun Klimatologi Maros, Hartanto mengatakan musim penghujan akan terjadi di Makassar pada dasarian 2 November, tepatnya 11-20 November 2019.

"Untuk kondisi terakhir, wilayah Makassar masih dalam musim kemarau. Jadi kita memperkirakan musim hujan itu pada dasarian ke dua atau pertengahan bulan November," katanya di Makassar, Rabu.

Kondisi ini juga akan terjadi di wilayah Pantai Barat Sulawesi seperti Kabupaten Barru, Pangkep, Maros dan Gowa. Sementara pada Kabupaten Takalar, Gowa, Bantaeng dan Bulukumba akan memasuki musim penghujan di November deserian ke tiga.

"Musim hujan di Makassar akan didahului potensi hujan lokal pada awal November, tetapi itu belum masuk musim hujan," katanya.

Berbeda dengan Pantai Barat Sulawesi, Pantai Utara Sulawesi yang meliputi Kabupaten Palopo, Luwu Raya dan Toraja tidak termasuk daerah zona musim karena curah hujannya hampir cukup sepanjang tahun. Serta tidak ada perbedaan jelas antara musim kemarau dan hujan.

Sementara pada wilayah Kabupaten Sinjai, Bone, Wajo dan Soppeng diprediksi akan memasuki musim penghujan pada Maret dan April 2020 sekaligus menjadi Wilayah dengan musim hujan terpendek di Sulawesi Selatan.

"Meski begitu, bukan berarti wilayah ini tidak ada hujan, tetapi intensitasnya tidak lebih dari 50 persen pada setiap dasarian di masing-masing bulan," kata Hartanto.

Selain itu, Hartanto mengemukakan bahwa Makassar akan masih dilanda musim kemarau hingga akhir Oktober dengan suhu  di atas 35 derajat celcius. Hal ini menunjukkan bahwa cuaca itu dikategorikan ekstrem.

"Kondisi ini sampai Oktober, 35 derajat di atas, batas ekstrem itu di atas kategori 35 derajat," ujarnya.
 

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024