Makassar (ANTARA) - Tim Penjaringan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sulawesi Selatan melakukan uji kelayakan sekaligus tes wawancara kepada sejumlah bakal calon kepala daerah di 12 kabupaten kota yang akan mengikuti Pilkada serentak tahun 2020.
"Ini merupakan tahap pertama, dan ada 30 orang yang akan mengikuti tes wawancara hingga hari Kamis nanti." ujar Ketua Tim Penjaringan bakal calon Kepala Daerah DPD I Golkar Sulsel, Kadir Halid kepada wartawan di Sekretariatnya jalan Bontolempangan, Makassar, Selasa.
Tes wawancara tersebut, kata dia, sebagai bagian dari rangkaian tahapan penjaringan Golkar Sulsel untuk menentukan siapa bakal calon terpilih yang akan diusungnya nanti pada Pilkada 23 September 2020 dari jumlah total 96 orang pendaftar di 12 kabupaten kota se-Sulsel.
Mantan Legislator DPRD Sulsel ini menuturkan, dari 96 orang bacalon yang mendaftar di Golkar, tahap pertama sesuai jadwal mengikuti tes wawancara sebanyak 30 orang. Tes dilakukan secara acak, bukan per kabupaten kota. Sementara sisanya 66 orang akan dilanjutkan pada tahap kedua.
"Sistemnya diacak, bukan per kabupaten. Misalnya dari Makassar, Maros, Soppeng, Bulukumba dan ada dari Selayar. Bagi yang terpilih tahap pertama administrasinya sudah lengkap. Setelah ini ada tes wawancara tahap kedua," beber dia.
Terkait dengan materi wawancara yang diajukan kepada bacalon, kata Kadir, pada dasarnya komitmen untuk partai serta bagaimana nantinya menjalankan roda pemerintahan yang bisa memberikan kesejahteraan kepada rakyat.
"Materinya seperti biasa kalau wawancara, bagaimana membawa nama baik partai, memberikan kesejahteraan bagi rakyat, dan beberapa lainnya yang bersentuhan kebijkan serta pro terhadap rakyat, " katanya.
Adik kandung Nurdin Halid ini juga mempertanyakan kesiapan bacalon soal finansial yang nantinya sebagai salah satu bagian terpenting dalam melakukan sosialisasi dan kampanye saat penetapan calon.
Dari pantauan, para bakal calon tersebut diwawancarai tim penjaringan Golkar Sulsel dikenal dengan sebutan Tim Sembilan.
Mereka diantaranya, Annas GS, Andi Astuty Attas, Andi Syamsu Alam Mallarangeng, Irwan Muin, Kadir Halid, Andi Ina Kartika Sari, Marzuki Wadeng, Rusni Kasman, serta Imran Tenri Tata Amin.
"Ini merupakan tahap pertama, dan ada 30 orang yang akan mengikuti tes wawancara hingga hari Kamis nanti." ujar Ketua Tim Penjaringan bakal calon Kepala Daerah DPD I Golkar Sulsel, Kadir Halid kepada wartawan di Sekretariatnya jalan Bontolempangan, Makassar, Selasa.
Tes wawancara tersebut, kata dia, sebagai bagian dari rangkaian tahapan penjaringan Golkar Sulsel untuk menentukan siapa bakal calon terpilih yang akan diusungnya nanti pada Pilkada 23 September 2020 dari jumlah total 96 orang pendaftar di 12 kabupaten kota se-Sulsel.
Mantan Legislator DPRD Sulsel ini menuturkan, dari 96 orang bacalon yang mendaftar di Golkar, tahap pertama sesuai jadwal mengikuti tes wawancara sebanyak 30 orang. Tes dilakukan secara acak, bukan per kabupaten kota. Sementara sisanya 66 orang akan dilanjutkan pada tahap kedua.
"Sistemnya diacak, bukan per kabupaten. Misalnya dari Makassar, Maros, Soppeng, Bulukumba dan ada dari Selayar. Bagi yang terpilih tahap pertama administrasinya sudah lengkap. Setelah ini ada tes wawancara tahap kedua," beber dia.
Terkait dengan materi wawancara yang diajukan kepada bacalon, kata Kadir, pada dasarnya komitmen untuk partai serta bagaimana nantinya menjalankan roda pemerintahan yang bisa memberikan kesejahteraan kepada rakyat.
"Materinya seperti biasa kalau wawancara, bagaimana membawa nama baik partai, memberikan kesejahteraan bagi rakyat, dan beberapa lainnya yang bersentuhan kebijkan serta pro terhadap rakyat, " katanya.
Adik kandung Nurdin Halid ini juga mempertanyakan kesiapan bacalon soal finansial yang nantinya sebagai salah satu bagian terpenting dalam melakukan sosialisasi dan kampanye saat penetapan calon.
Dari pantauan, para bakal calon tersebut diwawancarai tim penjaringan Golkar Sulsel dikenal dengan sebutan Tim Sembilan.
Mereka diantaranya, Annas GS, Andi Astuty Attas, Andi Syamsu Alam Mallarangeng, Irwan Muin, Kadir Halid, Andi Ina Kartika Sari, Marzuki Wadeng, Rusni Kasman, serta Imran Tenri Tata Amin.