Makassar (ANTARA News) - PT Jamsostek (Persero) Kanwil VIII Makassar siap memberikan pelatihan bagi calon tenaga kerja baru, untuk mendorong peningkatan kepesertaan Jamsostek di Sulsel yang diperkirakan belum mencapai tiga persen.

"Calon tenaga kerja yang dilatih jelas akan terserap, sebab pelatihan ini di sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan," kata Kepala Kantor Jamsostek Wilayah VIII Makassar, Basuki Siswanto di Makassar, Rabu.   

Bentuk pelatihan ini memang mirip BLK (balai latihan kerja) tetapi penyerapan tenaga kerjanya jauh lebih jelas. "Berbeda dengan BLK yang tenaga pelatihannya harus menunggu pendaftaran lagi," ungkapnya.

Pelatihan SDM ini, lanjutnya dilakukan untuk membantu tenaga kerja meningkatkan kemampuan mereka yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. "Mekanisme pelatihan mereka jelas, dan pembinaannya tidak terlalu membutuhkan waktu yang cukup lama," ujarnya.

Menurut dia, program pembinaan SDM ini sudah di bicarakan dengan perwakilan pemerintah daerah, kalangan buruh dan pangusaha yang di wakili Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia). "Kita berharap program ini sudah bisa berjalan tahun ini," ucapnya.

Kakanwil  yang baru saja menerima tugas di Makassar  ini berjanji akan mengenjot kinerja Kanwil VIII dengan meningkatkan kualitas pelayanan dengan menjalin komunikasi dengan sejumlah serikat pekerja maupun perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah kerjanya.

Data Kanwil VIII Jamsostek menyebutkan, dari 1,1 juta peserta Jamsostek yang terdaftar di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua hanya 261.687 orang tercatat sebagai peserta aktif dari 8.264 perusahaan.

Dari total peserta yang terdaftar itu, hanya sekitar 20 persen yang berstatus aktif, sedangkan sisanya tercatat tidak aktif.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulawesi Selatan sebelumnya telah menyatakan mendukung program PT Jamsostek (Persero) yang memberikan perlindungan terhadap jaminan sosial tenaga kerja di Sulsel.

"Sistem pengelolaan perlindungan tenaga kerja Jamsostek selama ini sudah cukup baik, hanya pelayanan ke peserta masih perlu di tingkatkan lagi," kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah Apindo Sulsel, La Tunreng.

Dia menyambut baik upaya Direksi Jamsostek yang cukup serius melakukan komunikasi dengan kalangan pengusaha dan buruh yang dianggap sebagai sebuah langkah positif, sebab keinginan peserta bisa disampaikan langsung ke pihak manajemen.

Kelemahan maupun kekurangan manajemen, lanjutnya sebaiknya tetap disosialisasikan ke peserta, sehingga pelaku usaha bisa memahami keterbatasan pengelolaan pelayanan perusahaan milik negara ini.

"Pihak yang merasa belum terpenuhi sebaiknya bisa diakomodir pihak Jamsostek. Wajar kalau mereka protes, mereka kan peserta Jamsostek," ucapnya. (T.KR-HK/S016)  

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024