Sampit (ANTARA) - Pengembangan terminal penumpang Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, diwacanakan dengan konsep yang sejalan dengan pengembangan sektor pariwisata daerah.
"Prinsipnya, sudah ada kesepahaman. Nanti akhir tahun atau awal tahun akan ada MoU (nota kesepahaman) tentang masalah itu," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Jumat.
Terminal penumpang Pelabuhan Sampit terletak di kawasan yang ditetapkan untuk pengembangan pariwisata. Pemerintah daerah menetapkan bantaran sungai kawasan Lemiring hingga Bandara H Asan Sampit sebagai kawasan pengembangan wisata.
Pembangunan berskala besar di kawasan itu diarahkan untuk berorientasi dan sejalan dengan pengembangan pariwisata. Terlebih pengembangan terminal penumpang dinilai sangat strategis sehingga diharapkan sejalan dengan konsep pengembangan pariwisata.
Pelabuhan Sampit berdampingan dengan objek wisata ikon Jelawat. Pemerintah daerah berharap rencana Pelindo III mengembangkan terminal penumpang Pelabuhan tersebut memperhatikan konsep pengembangan wisata yang dijalankan pemerintah.
Pelindo III sudah memaparkan rencana pengembangan terminal penumpang Pelabuhan Sampit kepada rombongan pemerintah daerah yang dipimpin Bupati Supian Hadi bertandang ke kantor Pelindo III di Surabaya. Halikinnor mengapresiasi karena Pelindo III berkomitmen menyelaraskan rencana pengembangan terminal penumpang tersebut dengan konsep pariwisata daerah.
"Pelindo III akan membangun terminal penumpang seindah mungkin sehingga juga menarik untuk dijadikan destinasi wisata. Meski itu terminal penumpang, tapi nanti orang juga bisa datang untuk bersantai karena konsepnya sebagai destinasi wisata," jelas Halikinnor.
Pembangunan terminal penumpang nantinya diharapkan dibarengi pembangunan sarana lain sepertinya hotel, pertokoan dan lainnya. Jika terwujud, lokasi ini akan menjadi destinasi wisata yang sangat menarik karena dipadukan dengan objek wisata ikon Jelawat.
Halikinnor mengakui, pertemuan itu juga menyinggung tentang aktivitas bongkar muat kendaraan berat yang hingga kini masih dilakukan di Pelabuhan Sampit, padahal sudah tidak ideal karena akan melawati jalan di dalam kota sehingga jalan cepat rusak dan rawan menyebabkan kecelakaan.
Terkait itu, sudah ada kesamaan pemahaman antara pemerintah daerah dengan PT Pelindo III. Halikinnor berharap usulan pemerintah daerah direalisasikan, yakni agar kendaraan berat dipindah ke Pelabuhan Bagendang, sedangkan terminal Pelabuhan Sampit khusus untuk menurunkan penumpang.
"Jika pun masih ada truk sayur atau sembako, diharapkan nanti sistem estafet. Jadi muatan dibongkar di pelabuhan, selanjutnya diangkut oleh kendaraan lebih kecil seperti pikap atau sejenisnya. Ini juga akan berdampak positif terhadap jenis usaha baru bagi masyarakat," demikian Halikinnor.
"Prinsipnya, sudah ada kesepahaman. Nanti akhir tahun atau awal tahun akan ada MoU (nota kesepahaman) tentang masalah itu," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Jumat.
Terminal penumpang Pelabuhan Sampit terletak di kawasan yang ditetapkan untuk pengembangan pariwisata. Pemerintah daerah menetapkan bantaran sungai kawasan Lemiring hingga Bandara H Asan Sampit sebagai kawasan pengembangan wisata.
Pembangunan berskala besar di kawasan itu diarahkan untuk berorientasi dan sejalan dengan pengembangan pariwisata. Terlebih pengembangan terminal penumpang dinilai sangat strategis sehingga diharapkan sejalan dengan konsep pengembangan pariwisata.
Pelabuhan Sampit berdampingan dengan objek wisata ikon Jelawat. Pemerintah daerah berharap rencana Pelindo III mengembangkan terminal penumpang Pelabuhan tersebut memperhatikan konsep pengembangan wisata yang dijalankan pemerintah.
Pelindo III sudah memaparkan rencana pengembangan terminal penumpang Pelabuhan Sampit kepada rombongan pemerintah daerah yang dipimpin Bupati Supian Hadi bertandang ke kantor Pelindo III di Surabaya. Halikinnor mengapresiasi karena Pelindo III berkomitmen menyelaraskan rencana pengembangan terminal penumpang tersebut dengan konsep pariwisata daerah.
"Pelindo III akan membangun terminal penumpang seindah mungkin sehingga juga menarik untuk dijadikan destinasi wisata. Meski itu terminal penumpang, tapi nanti orang juga bisa datang untuk bersantai karena konsepnya sebagai destinasi wisata," jelas Halikinnor.
Pembangunan terminal penumpang nantinya diharapkan dibarengi pembangunan sarana lain sepertinya hotel, pertokoan dan lainnya. Jika terwujud, lokasi ini akan menjadi destinasi wisata yang sangat menarik karena dipadukan dengan objek wisata ikon Jelawat.
Halikinnor mengakui, pertemuan itu juga menyinggung tentang aktivitas bongkar muat kendaraan berat yang hingga kini masih dilakukan di Pelabuhan Sampit, padahal sudah tidak ideal karena akan melawati jalan di dalam kota sehingga jalan cepat rusak dan rawan menyebabkan kecelakaan.
Terkait itu, sudah ada kesamaan pemahaman antara pemerintah daerah dengan PT Pelindo III. Halikinnor berharap usulan pemerintah daerah direalisasikan, yakni agar kendaraan berat dipindah ke Pelabuhan Bagendang, sedangkan terminal Pelabuhan Sampit khusus untuk menurunkan penumpang.
"Jika pun masih ada truk sayur atau sembako, diharapkan nanti sistem estafet. Jadi muatan dibongkar di pelabuhan, selanjutnya diangkut oleh kendaraan lebih kecil seperti pikap atau sejenisnya. Ini juga akan berdampak positif terhadap jenis usaha baru bagi masyarakat," demikian Halikinnor.